Site icon Universitas Diponegoro

Dr. Muhammad Nur, DEA Menerima Anugerah Adibrata 2018

Pekanbaru – Puncak peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) yang diperingati di Komplek Rumah Dinas Gubernur Provinsi Riau, Pekanbaru, Jumat (10/8) dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia ke-3 Prof. Dr. Ing. H. Bacharuddin Jusuf Habibie, pimpinan dan anggota
lembaga tinggi negara, Duta Besar dan perwakilan negara-negara sahabat, Pejabat Eselon I dan II Kementerian dan Lembaga, Direktur BUMN, Pimpinan dan Anggota AIPI, DRN dan DRD, para rektor/pimpinan perguruan tinggi, para Kepala Balitbangda, serta komunitas iptek dan inovasi, mahasiswa dan para pemenang dan penerima penghargaan Anugerah Iptek dan Inovasi, Kekayaan Intelektual, SPMI dan Lomba Produk Inovasi Nasional.

Hakteknas ke-23 yang dipusatkan di Kota Pekanbaru dengan tema Inovasi untuk Kemandirian Pangan dan Energi dan sub tema : Sektor Pangan dan Energi di Era Revolusi Industri 4.0. Hakteknas menggelar beragam rangkaian acara meliputi:
(1) Launching (2) Lomba Produk Inovasi Nasional (kategori industri, startup dan masyarakat), (3) Bakti Inovasi Teknologi, meliputi pelatihan teknologi, praktik penanaman varietas unggul padi dan buah tropis, dan penyerahan bantuan produk inovasi kepada petani, nelayan dan pelaku usaha, (4) Anugerah Iptek dan Inovasi Nasional (8 kategori Anugerah), (5) Kegiatan Ilmiah (84 kegiatan ilmiah nasional dan internasional), (6) Side Event (jalan sehat, lomba karya tulis/ foto/ vlog bertajuk Iptek dan Inovasi, dan demonstrasi dan peragaan iptek keliling, dll), (7) Welcome Dinner, (8) Peringatan Hari Puncak, (9) Malam Apresiasi dan (10) Ritech Expo (pameran produk inovasi teknologi).

Penghargaan kepada para pemenang Anugerah Iptek dan Inovasi 2018 untuk 8 kategori, yakni:

  1. Anugerah Budhipura, untuk mengapresiasi prestasi Pemerintah Daerah Provinsi atas penguatan Sistem Inovasi Daerah.
  2. Anugerah Budhipraja, untuk mengapresiasi prestasi Pemerintah Daerah Kabupaten/ Kota dalam penguatan Sistem Inovasi Daerah.
  3. Anugerah Widyapadhi, untuk mengapresiasi prestasi Perguruan Tinggi dalam membangun Sistem Inovasi melalui penguatan kebijakan, kelembagaan, sumber daya, dan jaringan inovasi untuk menghasilkan produk inovasi.
  4. Anugerah Prayoga Sala, untuk mengapresiasi prestasi Lembaga Pemerintah Non Kementerian, Pusat Unggulan Iptek dan Lembaga Penelitian dan Pengembangan dalam membangun Sistem Inovasi melalui penguatan kebijakan, kelembagaan, sumber daya, dan jaringan inovasi untuk menghasilkan produk inovasi.
  5. Anugerah Abyudaya, untuk mengapresiasi prestasi industri dalam pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan dan membangun Sistem Inovasi melalui penguatan kebijakan, kelembagaan, sumber daya, dan jaringan inovasi untuk menghasilkan produk inovasi.
  6. Anugerah Adibrata, untuk mengapresiasi prestasi masyarakat ilmiah dalam menghasilkan produk inovasi.
  7. Anugerah Labdha Kretya, untuk mengapresiasi prestasi masyarakat umum dalam menghasilkan produk inovasi.
  8. Anugerah Widya Kridha, untuk mengapresiasi prestasi lembaga non-pemerintah dan kelompok masyarakat atas dukungannya dalam mendorong penguatan sistem inovasi.

Anugerah Adibrata diterima oleh Dr. Muhammad Nur, DEA dosen Departemen Fisika, Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Diponegoro Semarang yang sekaligus Ketua Center for Plasma Research (CPR) dan Project Manager Teaching Industry (TI) Universitas Diponegoro. Anugerah ini diberikan atas prestasi masyarakat ilmiah dalam menghasilkan produk inovasi. Dr. Muhammad Nur, DEA adalah doktor dibidang Fisika Nuklir dan Plasma. Sejak tahun 1999 penelitian plasma telah dimulai dan dikuatkan dengan pendirian  Center for Plasma Research (CPR) Universitas Diponegoro pada  tahun 2005. Pusat penelitian ini telah melibatkan para dosen dan peneliti dari berbagai disiplin ilmu. Penelitian-penelitian yang telah dilaksanakan dapat dikelompokkan menjadi 4 bagian kelompok utama, yaitu;

  1. Aplikasi Plasma untuk Material dan Tekstil
  2. Aplikasi Plasma untuk Biologi dan Medis
  3. Aplikasi Plasma untuk Lingkungan dan Energi
  4. Aplikasi Plasma untuk Pertanian dan Pangan

Penelitian aplikatif ini didukung sepenuhnya oleh CPR dalam perancangan penelitian dan realisasinya. CPR merupakan pusat pengembangan teknologi Plasma yang terkemuka di Indonesia. Center for Plasma Research telah berhasil dengan layak dan baik dalam membuat produk berbasis teknologi plasma yang telah dimanfaatkan untuk pangan dan lingkungan. Teknologi penanganan pasca panen sangatlah ditunggu masyarakat. Kehilangan pascapanen (postharvest loses) produk pertanian sangatlah banyak. Produk hortikultura dapat mencapai 30 %. Ini sangat merugikan sumberdaya yang telah digunakan, mulai lahan, tenaga kerja dan dana yang tidak sedikit.

Teknologi plasma ozon sangat mungkin untuk menanggulangi kehilangan pascapanen produk hortikultura. Teknologi ini dapat menghilangkan mikroorganisme pada produk dan menekan dihasilkannya enzim pembusuk pada produk hortikultura. Prinsip inilah yang dimanfaatkan. Teknologi Plasma untuk pangan sangat ditunggi oleh masyarakat.

Selain hal tersebut, Universitas Diponegoro dibawah Center for Plasma Research, sebuah pusat penelitian Sains dan Teknologi Plasma telah mengembangkan berbagai aplikasi teknologi plasma. Center ini didukung oleh multi disiplin bidang keahlian antara lain, Fisika, Kimia, Biologi, Informatika, Matematika, Statistik, Teknik Kimia, Kedokteran, Peternakan, Teknologi Pangan, Perikanan, Kesehatan Masyarakat. Kegiatan penelitian aplikasi plasma meliputi, Plasma untuk Lingkungan, Plasma untuk Pangan, Plasma untuk Pertanian, Plasma untuk Tekstil, Plasma untuk Material, Plasma untuk Medis dan  Plasma untuk  Energi yang fokus pada Gasifikasi Plasma.

Pada tahun 2016, CPR bekerjasama dengan PT. DIPO Technology melalui program Program Pengembangan Teknologi Iindustry (PPTI) telah berhasil membuat prototipe sistem ozonasi dan penyimpanan cabai. Sistem ini telah disepakati untuk digunakan oleh kelompok tani, Asosiasi Kelompok Tani Aspakusa Makmur, Kecamatan Teras, Kabupaten Boyolali atas arahan Badan Ketahanan Pangan, Provinsi Jawa Tengah.

Seperti disebutkan diatas, sebagai PTN-BH Undip berpeluang mengelola Teaching Industry yang melibatkan industri dan berada  di dalam kampus. Pelaku inovasi mengajukan proposal dengan judul “Industri berbasis Teknologi Plasma untuk Pagan”. Dan dinyatakan dibiayai oleh kemenristekdikti pada tahun anggran 2017. Sejak tahun 2017, pelaksanaan inovasi dilakukan di Teaching Industry: Industri Berbasis Teknologi Plasma untuk Pangan.

Acara lainnya adalah Ritech Expo 2018 yang merupakan pameran inovasi teknologi terbesar se-Indonesia. Pameran Ritech Expo diikuti oleh kurang lebih 120 institusi yang berasal dari perguruan tinggi, Balitbang daerah, kementerian dan lembaga, dunia usaha/industri dan BUMN, unit utama dan program unggulan Kemenristekdikti, asosiasi dan komunitas, demo produk, workshop/seminar, temu bisnis, dan rangkaian perlombaan.

Pada Ritech Expo dari Center for Plasma Research dan PT. Dipo Technology memamerkan produk D’Ozone dan Zeta Green. D’Ozone menggunakan teknologi plasma ramah lingkungan berfungsi untuk memperpanjang masa simpan sayur dan buah menjadi lebih tahan lama. Meminimalisir pertumbuhan bakteri, virus dan jamur penyebab pembusukan pada sayur maupun buah, serta mengurangi pestisida yang menempel pada sayur dan buah. D’Ozone merupakan produk hasil pemanfaatan teknologi plasma dalam bidang pertanian yang diproduksi oleh PT. Dipo Tecnology bekerjasama dengan CPR Fakultas Sains dan Matematika Universitas Diponegoro. D’ozone dapat menghilangkan jamur, bakteri kapang dan pestisida yang terdapat pada sayur dan buah.Sehingga usia sayur dan buah pasca panen akan lebih panjang. Selain itu alat ini dapat meningkatkan harga jual hasil pertanian dan dapat menghilangkan pestisida yang menempel sehingga sayur dan buah hasil produksi dikatakan organik.

Sedangkan Zeta Green adalah alat penjernih udara yang berfungsi untuk menyaring udara kotor, asap (CO2), membunuh virus, bakteri, jamur, menghambat penyebaran penyakit, membantu kesembuhan penyakit akibat virus, bakteri maupun jamur, menghilangkan bau ruangan yang tidak sedap dirubah menjadi udara bersih, segar dan sehat, bebas virus, bakteri dan jamur yang berbahaya. Pameran ini berlangsung sejak tanggal 9 – 12 Agustus 2018. (Andi Kinandana, PR-CPR)

Sumber : https://www.plasmatechno.com/news/Dr._Muhammad_Nur%2C_DEA_Menerima_Anugerah_Adibrata_2018 

Share this :
Exit mobile version