Site icon Universitas Diponegoro

UNDIP Kembangkan Potensi Desa Sepakung

Sepakung adalah nama sebuah desa di kecamatan Banyubiru, Semarang yang kaya akan potensi alam dan agrowisata berbasis tanaman organik. Belum lama ini Dr. Suryanti, M.Si. dibantu dengan mahasiswa KKN Undip yang berasal dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Teknik, Kesehatan Masyarakat, Ekonomika dan Bisnis, Kedokteran jurusan Ilmu gizi melaksanakan Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM) yang dibiayai oleh Kemenristek Dikti di desa Sepakung.

Kegiatan tersebut merupakan implementasi dari salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yakni pengabdian kepada masyarakat. Program yang dilaksanakan meliputi pelatihan dan pendampingan penanaman tanaman organik, pendampingan pengolahan hasil pertanian dengan dibantu alat pasteurisasi-otomatis untuk produksi diversifikasi olahan buah dan pengemas vacuum yang menjadi oleh-oleh khas desa Sepakung.

Dalam pelaksanaannya, Ketua Tim Dr. Suryanti,M.Si. didukung oleh tim yakni Dr. Suzanna Ratih Sari, MM.,MA dan Dr. Imam Setiono, M.Si. dan mahasiswa KKN memoles dan mengembangkan potensi desa Sepakung menjadi produk unggulan daerah. Diantaranya dengan memberdayakan ibu ibu setempat membuat makanan khas keripik daun pegagan yang bahan bakunya melimpah di desa tersebut. Kemudian produk kuliner lainnya yakni gula aren yang diolah menjadi grubi.

Untuk mengolah bahan keripik daun pegagan  diberikan bantuan alat peniris minyak sehingga kualitas keripik daun pegagan tetap terjaga. Di bidang pertanian dengan memanfaatkan sumber air yang melimpah Dr.Ir. Suryanti, M.Si. bersama tim mengkombinasikan pertanian dengan budidaya ikan yang disebut dengan “Mina Padi”. Keuntungan yang diperoleh yakni mampu meningkatkan hasil panen padi dan ikan. Selain itu juga menambah nilai keindahan desa Sepakung sebagai desa pariwisata.

“Berharap usaha yang sudah dilakukan masyarakat desa Sepakung bersama Tim Pengabdian Undip dapat terus berlanjut sehingga desa Sepakung menjadi destinasi wisata unggulan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat”, ujar Dr. Suryanti.(ut-humas)

Share this :
Exit mobile version