Site icon Universitas Diponegoro

Undip Tekankan Pentingnya Peran Indo-Pasifik

Program Magister dan Doktor Ilmu Sejarah Universitas Diponegoro menekankan pentingnya membangun perspektif baru bahwa orientasi masa depan itu ada di Indo-pasifik, Hal ini disampaikan Ketua panitia seminar Internasional  Maritime Conflict and National Integration in the Indo-Pacific Region Prof. Dr. Yety Rochwulaningsih Kamis (1/11) di Gedung LPPU Tembalang.

“Kedepan Indo-pasific justru akan memainkan peran yang sangat strategis, karena pergeserannya ke kawasan ini. Dalam hal ini kita ingin memulai perspektif baru bahwa orientasi masa depan bukan lagi ke kawasan barat. oleh karena itu kita hadirkan beberapa pakar maritim dari berbagai negara khususnya dari wilayah asia seperti Prof. Matthew C. Santamaria Maglana (University of the Philiphine Diliman), Dr. Maitri V. Aung-Twin (National University of Singapore), Dr. Donna Brunero (National University of Singapore), Ismail Fajrie Alatas,Ph.D (New York University), Frank Dhont,Ph.D (National Cheng Kung University,Taiwan), Dr.Diotima Chattoraj (University of Brunei Darussalam) dan Dr. Xu Xiodong (Guangxi Normal University, China). Selain itu kami juga menghadirkan Komandan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Danseskoal) Laksamana Muda TNI, Amarulla Octavian sebagai keynote speaker”.

Komandan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Danseskoal) Laksamana Muda TNI, Amarulla Octavian mengemukakan konflik maritim terjadi tidak hanya di Indonesia tapi juga di bagian negara lain

“Dari penelitian kami pendekatannya ada dua aspek yaitu dari aspek sejarah dan asek hukum, untuk itu penyelesaian konflik maritim harus memperhatikan itu. harus ada solusi yang cerdas mengatasi konflik maritim, nah dalam seminar internasional ini saya menawarkan konsep kerjasama dari wilayah yang bersengketa. sebagai contoh kerjasama Belanda dan Jerman di laut Utara, setelah 4 tahun ini mereka merasakan manfaatnya, tahun lalu jepang dan rusia berseteru di kepulauan kuril, akhirnya dikelola bersama. Isu seperti narkoba dan perubahan iklim harus lebih diperhatikan daripada kita konflik terus menerus” Ujarnya.

Share this :
Exit mobile version