Mahasiswa Tim I KKN Undip Desa Gunungwungkal, Kabupaten Pati telah ditarik kembali oleh Universitas Diponegoro. Namun, salah satu program kerja mahasiswa KKN meninggalkan arti tersendiri bagi masyarakat Desa Gunungwungkal, yakni keikutsertaan mereka dalam pengembangan Desa Wisata Berbasis Budaya dan Kesehatan Lingkungan. Hal ini karena, desa Gunungwungkal memiliki potensi wisata religi berupa Makam Mbah Sentono.

Sebelumnya, koordinator desa mahasiswa KKN, Fadhel Jauzi Adam dan tim telah melaksanakan pendampingan intensif melalui Focused Group Discussion (FGD) bersama perangkat desa, pengurus makam Sentana Gunungwungkal, perwakilan BPD, kader PKK dan Bidan Desa untuk menyatukan persepsi menjadikan Makam Sentana Gunungwungkal menjadi objek wisata religi yang dikenal luas oleh masyarakat. Pokok bahasan yang diangkat dalam FGD, terutama terkait makam Mbah Sentono di Desa Gunungwungkal yang belum optimal dalam hal perawatan dan pengelolaan baik dari pihak pengurus makam maupun pihak perangkat desa sebagai pelaksana pemerintahan desa.

Hasil pembahasan FGD dan program kerja mahasiswa KKN, saat ini telah membuahkan hasil. Pengurus makam saling bersinergi dengan  perangkat desa untuk mendukung perkembangan infrastruktur dan sarana prasarana di antaranya adalah perbaikan jalan menuju makam yang masih jauh dari kata layak dan pengelolaan sampah. Hal ini diwujudkan melalui penandatangan lembar komitmen. Mahasiswa dan dosen pembimbing juga telah membantu menyusun buku sejarah dan asal usul desa Gunung Wungkal berikut profil makam Mbah Sentono di Gunung Wungkal. Buku diharapkan mampu menjadi salah satu bentuk pengemasan wisata religi yang efektif. Untuk mendukung promosi desa wisata berbasis kesehatan lingkungan juga telah disusun modul kesehatan dan website profil wisata.

Share this :