Site icon Universitas Diponegoro

Social Mapping WKP Gunung Ungaran

Panas bumi kini menjadi isu penting sebagai energi alternatif untuk mengurangi penggunaan energi dari fosil. Panas bumi memiliki sifat sustainable yakni bersifat berkelanjutan dengan didukung sumber daya yang ada. Salah satu daerah yang berpotensi penghasil energi panas bumi adalah gunung Ungaran. Dibutuhkan perencanaan dan social mapping dalam rangka pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas bumi (PLTP) oleh PT PLN (Persero) yang merupakan salah satu BUMN yang diberi mandat dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk mengembangkan panas bumi.

Baru saja Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Undip menggelar FGD bertajuk “Focus Group Discussion (FGD) Studi Social Mapping di Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) Gunung Ungaran Kerjasama PT PLN (Persero) dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Diponegoro” bertempat di hotel Noormans Semarang pada Selasa(16/7).

Hadir pada acara FGD tersebut Plt. Ketua LPPM, Dr. Jamari, ST.,MT. mewakili Wakil Rektor Akademik dan Kemahasiswaan menyampaikan bahwa, “pada dasarnya teknologi dan budaya berjalan beriringan, artinya teknologi baru dapat membangun budaya baru. Diharapkan kehadiran PLTP mendukung masyarakat di sekitarnya”. Ditambahkan pula, “banyak pakar atau ahli dari Undip yang aktif dalam kegiatan penelitian dan pengabdian, mengingat Undip rangking 3 untuk penelitian dan peringkat ke-2 untuk pengabdian”, imbuhnya.

Mewakili Wakil Ketua DPR RI, Yuafrinaldi,M.En. selaku Staf Ahli Energi Pimpinan DPR RI menyampaikan, “pada prinsipnya mendorong pengembangan panas bumi di Ungaran yang dapat memberikan kemanfaatan”.

Sementara itu dari Kementerian ESDM yang diwakili oleh Ida Nuryatin Finahari selaku Direktur Panas Bumi Ditjen EBTKE menjelaskan bahwa,”Kondisi energi nasional saat ini 92 persen kita masih menggunakan energi fosil yang bahan bakunya hampir semuanya impor, hanya batu bara yang kita punya. Adapun kontribusi Energi Baru, Terbarukan dan Konversi Energi (EBTKE) masih 8 persen saja”. Disampaikan pula, “Ditargetkan tahun 2025 bauran energi, salah satunya panas bumi bisa meningkat menjadi 23 persen untuk dipakai untuk pembangkit listrik maupun non listrik (biodisel)”, tambahnya.

Acara dilanjutkan dengan diskusi panel dengan menghadirkan 3 (tiga) panelis yakni: Anggota Komisi D DPRD Jawa Tengah, H.Abdul Aziz, S.Ag.,M.Si. yang menyampaikan tentang Pokok-pokok Pikiran DPRD Jateng dalam Rencana PLTP WKP Gunung Ungaran, kemudian mewakili Kepala Dinas ESDM provinsi Jateng, Ir. Imam Nugraha Heru S,M.Si. yang menyampaikan tentang Komitmen Pemerintah Povinsi Jawa Tengah dalam Pengembangan PLTP WKP Gunung Ungaran, dan juga dari PT PLN (Persero), Aris Edi Susangkiyono selaku Vice President Energi Panas Bumi Divisi Energi Baru Terbarukan yang memaparkan Rencana Pengembangan WKP Gunung Ungaran, dengan dipandu oleh Dr.Eng. Agus Setyawan, S.Si.,M.Si yang merupakan salah satu anggota Tim Social Mapping dari Undip. (Ut/HUMAS)

Share this :
Exit mobile version