Sabtu (17/8), Upacara peringatan hari kemerdekaan Indonesia ke 74 di kampus Universitas Diponegoro berlangsung dengan hikmat. Rektor Universitas Diponegoro, Prof. Dr. Yos Johan Utama S.H., M.Hum, bertindak selaku pembina upacara. Peringatan upacara kemerdekaan di lingkungan Undip tahun 2019, menampilkan pasukan pengibar bendera khusus terdiri dari gabungan Menwa dan UKM Pramuka Undip. Mereka membentuk formasi sebagai pasukan pembawa dan pengibar bendera terdiri dari 8 orang dan 17 orang sebagai pasukan pengiring.

Tema peringatan kemerdekaan RI adalah SDM Unggul, Indonesia Maju. Dalam pidato peringatan kemerdekaan RI, Rektor Universitas Diponegoro, Prof. Dr. Yos Johan Utama, S.H., M.Hum selaku pembina upacara menjelaskan dihadapan segenap civitas akademika Undip, tema SDM Maju, Indonesia unggul bermakna, bahwa pembangunan sumber daya manusia yang unggul akan sangat mendukung Indonesia maju. Pembangunan sumber daya manusia menjadi kunci keberhasilan dan kesuksesaan Indonesia di masa mendatang. Perbaikan kualitas SDM dapat ditempuh dengan perbaikan pendidikan untuk menghadapi kemajuan teknologi di era revolusi industri 4.0.

“Perguruan tinggi harus tampil sebagai garda terdepan dalam menciptakan SDM yang unggul dan kompetitif di masa mendatang. Satu hal yang harus ditempuh adalah meningkatkan kualitas SDM perguruan tinggi, serta menyiapkan diri agar mampu beradaptasi untuk mencapai keberhasilan dalam membangun bangsa. Keunggulan SDM dapat dilihat dari tingkat inovasi dan kreatifitas yang dihasilkan perguruan tinggi,” urai Prof. Dr. Yos Johan Utama, S.H., M.Hum selaku rektor Universitas Diponegoro.

Rektor mengingatkan kepada seluruh peserta upacara agar kita jangan cepat merasa puas dengan pencapaian dan kompetensi yang kita miliki dan jangan mudah terlena dengan zona nyaman.
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, upacara kemerdekaan RI di lingkungan Undip kali ini dimeriahkan dengan penampilan tari Juang 45 yang dibawakan secara kolosal oleh dosen dan tenaga kependidikan. Tari Juang 45 ini diiringi lagu Holopis Kuntul Baris yang ditulis oleh Presiden RI pertama, Soekarno, menggambarakan semangat juang sampai akhir hayat. Dilanjutkan dengan penampilan tari Wira Pertiwi yang dibawakan langsung oleh dewan Professor. Tarian ini memiliki makna semangat untuk berani berperang dengan teknologi, kemajuan, dan inovasi. Semangat berani berperang ini digambarkan dengan busur dan panah pada kostum penari. Sajian tari ketiga, menampilkan aneka budaya dari Sumatra, Kalimantan, hingga Papua, sebagai bentuk kita satu Indonesia. Seluruh peserta upacara ikut menari sebagai wujud kebersamaan kita Indonesia.

Kemeriahan peringatan kemerdekaan RI yang berlangsung di lapangan Widya Puraya, Undip, diakhiri dengan menyanyikan bersama secara medlay lagu – lagu kebangsaan Indonesia, seperti Dari Sabang Sampai Marauke, Bendera Merah Putih, dan Bangun Pemuda-Pemudi sebagai bentuk Undip untuk Indonesia.

Share this :