Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro menyelenggarakan seminar nasional dalam rangka hari pengendalian nyamuk, Kamis (22/8) di Hotel MG Setos Semarang. Hadir dalam acara tersebut Dirjen Pencegahan dan Pengendali Penyakit Kemenkes RI Anung Sugihantono, M.Kes, Wakil Rektor Bidang Komunikasi dan Bisnis Undip Dr. Darsono, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jateng dan jajaran, Kepala Dinas Kota Semarang, Senat Akademik Undip, dan peserta seminar sebanyak 600 orang.

Wakil Rektor Bidang Komunikasi dan Bisnis Undip Dr. Darsono, SE., Akt., MBA dalam sambutannya mengatakan bahwa penyakit tular vektor, khususnya nyamuk masih menjadi salah satu permasalahan kesehatan di Indonesia.Target Kementerian Kesehatan RI saat ini di antaranya tahun 2025 penyakit demam berdarah berkurang, dan 2030 penyakit malaria bisa tereliminasi.

“Semoga lewat ini, ada pemecahan masalah agar penyakit-penyakit tersebut kasusnya cepat berkurang,” ujar Darsono.

Siti Nadia Tarmidzi, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Ditjen P2P Kemenkes RI, mengatakan untuk mengoptimalkan target itu maka dukungan semua pihak dibutuhkan. Di antaranya masyarakat.

“Demam berdarah, malaria juga kaki gajah adalah sebagian dari penyakit yang ditularkan oleh sektor nyamuk.”

“Target 2025 Indonesia mencapai eliminasi filariasis (kaki gajah) dan reduksi demam berdarah. Bahkan tahun 2030 Indonesia diharap mencapai eliminasi malaria,” paparnya.

Menurut Siti Nadia, pengendalian secara lintas sektoral merupakan upaya preventif pencegahan penyakit-penyakit tersebut. “Lebih efektif bila melibatkan masyarakat,” katanya.

Di Kota Semarang, pengendalian lintas sektoral menurutnya cukup baik. Di antaranya peranan tim penggerak PKK Kota Semarang lewat gerakan satu rumah satu jemantik yang berkontribusi terhadap pengendalian demam berdarah di Semarang.

“Berkehidupan secara bersih dan sehat perlu terus ditanamkan,” paparnya.

Adapun Kepala Dinkes Provinsi Jateng, Yulianto Prabowo mengatakan hal lain yang diterapkan di antaranya mendorobg dokter klinik di setiap klinik di Jateng menguasai diagnosis Demam Berdarah Dengue.

Share this :