Untuk meningkatkan pengetahuan kepada mahasiswa, UNDIP melaksanakan kuliah umum. Acara ini diselenggarakan di Ruang Quality Hall, Gedung Widya Puraya dimulai pada 09.00 WIB. Kegiatan ini dibuka oleh  Wakil Rektor Komunikasi dan Bisnis Dr. Darsono, S.E., Akt., MBA., Rabu (27/11/2019). Selain dihadiri oleh Wakil Sekretaris Universitas, Dr. Ir. Fronthea Swastawati, M.Sc, dihadiri pula dari mahasiswa program studi Ekonomi Islam. Acara ini menghadirkan Direktur Pembiayaan Syariah, DJPPR Dwi Irianto Hadiningdyah, S.H., M. A. selaku Alumni dari Universitas Diponegoro dan naarsumber. 

Dwi menuturkan bahwa sebanyak 1221 triliun Sukuk yang telah diterbitkan. Serta terdapat 3 mekanisme dalam menerbitkan Sukuk yakni Book Building (proses sistematis menghasilkan, menangkap, dan mencatat permintaan investor untuk saham. Biasanya, penerbit menunjuk bank investasi besar untuk bertindak sebagai penjamin emisi efek utama atau book runner), Private Placement (Investor besar seperti BPJS, pada private placement Sukuk negara di jamin oleh Negara yang terdapat dalam pasal 9 Ayat 2,3 dan APBN hal ini dilakukan agar para investor merasa aman saat melakukan investasi), dan Lelang yang dilakukan setiap 2 minggu sekali yang biasanya terdapat di running teks berita). 

Indonesia kini menjadi penerbit sukuk global terbesar di dunia dengan total penerbitan senilai US$ 16,15 miliar per September 2018. Indonesia jauh mengungguli Arab Saudi yang berada di posisi kedua dengan nilai penerbitan sukuk global sebesar US$ 9 miliar.

Indonesia pun menjadi negara pertama yang menerbitkan Sovereign Green Sukuk di dunia pada tahun 2018. Sudah menerima 7 penghargaan internasional. Green proyek bertujuan untuk dapat menurunkan produksi karbon seperti kereta api. Diskusi mengenai “Peran Sukuk Negara Dalam Pembiayaan Infrastuktur Indonesia” berlangsung interaktif. (Azza/Dzuhria/Nandana) 

 

Share this :