KKN Tematik yang diselenggarakan oleh Undip bersama dengan D-DART (Diponegoro-Disaster Asistance Response Team) merupakan suatu wadah bagi mahasiswa untuk melaksanakan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan di tengah pandemic Covid-19. Kegiatan tersebut sebagai aksi nyata untuk membantu dalam pencegahan Covid-19 serta bentuk penerapan Tri Dharma Perguruan tinggi yaitu salah satunya adalah pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan tersebut dimulai pada tanggal 27 April dan berakhir tanggal 22 Mei 2020 dengan lokasi utama kegiatan pembuatan bilik SWAB berada di bengkel milik Dosen Fakultas Teknik Mesin, di Kecamatan Tembalang. Dalam pelaksanaan kegiatan nya, mahasiswa wajib untuk mematuhi aturan physical distancing (menjaga jarak) dan memakai masker. Hal tersebut sesuai dengan kebijakan dan anjuran dari pemerintah akibat dari adanya wabah COVID-19.

Pada minggu pertama, para anggota dari divisi bilik SWAB dibagi ke dalam beberapa tim yaitu tim A, B, C, dan D. Masing-masing tim mempunyai job desk yang harus dilaksanakan bersama. Para anggota melaksanakan shift setiap minggu nya dan membantu dalam pembuatan bilik SWAB. Kegiatan yang dilakukan pada minggu pertama yaitu membahas mengenai bagaimana inovasi dari bilik swab yang sudah dibuat untuk akan dikembangkan.
Pada minggu kedua, para tim mulai masuk ke pembuatan bilik swab. Proses pembuatan dimulai dengan pemasangan kerangka utama dari besi dengan mesin las. Kemudian, pengecatan untuk memperindah tampilan dan mencegah besi berkarat. Selanjutnya dilakukan pemasangan polycarbonat pada bagian samping kanan dan kiri, bagian belakang sebagai pintu masuk dan keluar tenaga medis. Bilik swab yang sedang dibuat ini memiliki ukuran 1 x 1 x 2 meter yang kerangka utamanya terbuat dari besi. Besi ini dipilih sebagai kerangka utama karena memiliki struktur yang kokoh, tidak mudah patah, ringan dan ramah lingkungan. Bagian depan bilik menggunakan bahan akrilik dengan ketebalan 5 mm. Pemilihan akrilik didasarkan pada beberapa pertimbangan, antara lain bobot yang lebih ringan dari kaca, tahan terhadap benturan, tidak bereaksi terhadap sinar matahari, mudah dibentuk, tahan terhadap cuaca pada luar ruangan, tahan terhadap reaksi bahan kimia, ramah lingkungan serta mudah dibersihkan dan dirawat. Sedangkan, bagian samping bilik menggunakan bahan polycarbonate. Polycarbonate ini memiliki sifat meredam radiasi sinar matahari, mudah untuk dipasang, tahan lama dan fleksibel, tidak mudah bocor dan rusak serta ramah lingkungan.  Kombinasi ketiga bahan tersebut bertujuan untuk memudahkan perawatan dan pemindahan (movable) bilik swab.
Di minggu ketiga, Proses pelubangan pada akrilik yang berfungsi sebagai Akses tenaga medis ke pasien menggunakan lubang yang dilengkapi dengan hand cover. Bilik swab dibersihkan dari sisa-sisa lem yang masih menempel. Bilik swab yang sudah jadi akan didonasikan kepada rumah sakit yang membutuhkan.

Divisi bilik SWAB memiliki inovasi yang mengacu pada beberapa saran dokter, terdiri dari penambahan  exhaust fan yang berguna untuk mengeluarkan udara dari dalam bilik dan dilapisi oleh High Efficiency Partiular Air (HEPA) Filter untuk mencegah agar virus tidak masuk kedalam bilik. Bilik dilengkapi meja yang akan digunakan sebagai tempat peletakan alat-alat bantu pengujian swab serta tempat sampah untuk membuang sampah sisa pengujian swab. Penambahan Air Cooler untuk menciptakan suasana kenyamanan dalam bilik.

Share this :