Senat Akademik Universitas Diponegoro  mengadakan Rapat Pleno Dewan Profesor Senat Akademik (SA) secara online dengan menggunakan media Microsoft Teams melalui aplikasi SSO Undip  pada hari Kamis tanggal 11 Juni 2020 pukul 10.00 WIB bertempat di Ruang Sidang SA-MWA Undip, dengan agenda acara presentasi 4 (empat) calon Guru Besar sebagai berikut:

  1. Dr. Dra. Meiny Suzery, M.S., dari Fakultas Sains dan Matematika
  2. Dr. Muhammad Cholid Djunaidi, S.Si., M.Si., dari Fakultas Sains dan Matematika
  3. Dr. Agus Subagio, S.Si., M.Si., dari Fakultas Sains dan Matematika
  4. Dr. Suryono, S.Si., M.Si., dari Fakultas Sains dan Matematika

Ketua Senat Akademik Undip Prof. Dr. Ir. Sunarso, M.S dalam sambutannya mengatakan “ ini merupakan kesekian kalinya presentasi guru besar, saat ini sampai dengan juni ada 15 calon gubes yang akan mempresentasikan naskah ilmiahnya, ke empat calon gubes hari ini merupakan dosen dari FSM” tutur Prof. Sunarso.  Prof Narso berharap supaya presentasi ke empat cagubes ini dapat berjalan lancar.

Dr. Dra. Meiny Suzery, M.S dalam paparannya mengangkat judul ilmiah yaitu “Tumbuhan Hyptis Pectinata Poit Sebagai Model Pengembangan Kimia Organik Bahan Alam”. Meiny mengatakan bahwa tumbuhan dari jenis Lamiaceae, seperti Hyptis pectinata, Hyptis urticoides dan Hyptis suaveolens, telah dilaporkan dapat berfungsi sebagai analgesik, antiinflamasi, antinosiceptive, antidematogenik, anti mikroba dan anti kanker.

Ditinjau dari ilmu molekular, pengetahuan yang kuat mengenai keberadaan dan jumlah senyawa bioaktif dari bahan alam memiliki peran penting mengingat aktivitas (manfaat) dan keamanan (toksisitas), serta mekanisme kerja dari obat bahan alam dapat secara mudah diketahui atau diprediksi” ujarnya.

Dilanjutkan presentasi dari Dr. Cholid dengan judul “Pemisahan Dan Analisa Selektif Untuk Efisiensi Waktu Dan Biaya Menggunakan Bahan Dasar Eugenol”. Dr. Cholid mengatakan bahwa Pemisahan kimia merupakan bagian robust baik di industri maupun lingkungan. Lima puluh persen waktu dan biaya industri dihabiskan untuk pemisahan kimia. Limbah pun apabila kita mampu memisahkan pengotor maka diyakini mampu menyediakan sumber utama yang berharga. Hal tersebut dapat dilakukan jika kita memiliki material cerdas dan metode pemisahan yang selektif terhadap ion/molekul target. Beberapa metode telah ditawarkan diantaranya Imprinted Molecul/ion maupun membran cair. Teknologi/metode imprinted mampu mengenali ion/molekul target dengan selektif dibandingkan dengan interference walaupun memiliki struktur/bentuk, muatan serta sifat kimia yang mirip. Setelah itu, presentasi dilanjutkan oleh Dr. Agus Subagio dan Dr. Suryono.

 

Share this :