Menyambut Dies Natalis Universitas Diponegoro ke-63, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro menyelenggarakan konferensi internasional bertajuk A Web Conference The 3rd International Conference on Public Health for Tropical and Coastal Development (ICOPH-TCD). Konferensi tahunan FKM Undip tahun ini diselenggarakan pada 29-30 September 2020 dengan tema “Lifestyle and Environmental Changes: Challenges on Public Health in Tropical and Coastal Areas to Support SDGs Achievements”. Keynote speaker dalam acara ini adalah Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Letjen. TNI (Purn.) Dr. dr. Terawan Agus Putranto, Sp. Rad. (K), dan terdapat para pembicara yang merupakan ahli kesehatan dan lima di antaranya dari berbagai negara di dunia.

Acara dibuka dengan sambutan dari Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Undip yaitu Dr. Budiyono, S.KM., M.Kes. yang menegaskan pentingnya kesehatan dan keselamatan diri terlebih di era pandemi Covid-19 ini. Perubahan lingkungan dan gaya hidup menjadi lebih sehat penting adanya untuk mencegah penularan penyakit berbahaya. Di sinilah peran penting pemerintah untuk mengedukasi masyarakat tentang kesehatan, dan dalam prosesnya memiliki tahapan-tahapan sesuai dengan SDGs (Sustainable Development Goals) / Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Dekan FKM Undip menyampaikan apresiasi sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam konferensi internasional ini dan berharap acara ini dapat menghasilkan ide bermanfaat bagi kesehatan masyarakat.

Rektor Undip juga menyampaikan sambutannya dalam konferensi ini. Prof. Dr. Yos Johan Utama, S.H., M.Hum menyampaikan bahwa konferensi ini sangat bermanfaat sebagai wadah berbagi ilmu untuk meningkatkan kesehatan publik. Prof. Yos menyambut para pembicara yang bergabung dalam konferensi yang bertujuan untuk menemukan inovasi bermutu tinggi untuk mengatasi masalah kesehatan yang terjadi di Indonesia dan juga di dunia.

Acara dilanjutkan dengan pemutaran video sambutan dari Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Dr. Terawan mengungkapkan bahwa perlu direncanakan mitigasi perubahan iklim. Memasuki iklim di mana cuaca menjadi tidak menentu ini, kita juga harus waspada dengan penyakit menular seperti malaria, demam berdarah, dan sebagainya. Beliau menggalakkan pola hidup sehat antara lain dengan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) dan Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM).

Maka dari itu untuk meningkatkan kualitas kesehatan publik serta mengurangi resiko perubahan iklim, penting bagi kita semua untuk menjaga kesehatan diri dan lingkungan. Pentingnya agenda ini membutuhkan peran multisektor, di antaranya dari pemerintah bersama akademisi yang berfungsi untuk menyajikan data ilmiah yang aktual. Undip berharap dengan diselenggarakannya konferensi internasional ini dapat menyediakan informasi mengenai kesehatan serta berkontribusi meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia.

Share this :