SEMARANG – Keterwakilan perempuan pada posisi pimpinan di lingkungan Universitas Diponegoro (UNDIP) sudah melampaui porsi yang diharapkan. Saat ini dari 13 Dekan yang ada di Undip, ada 5 Srikandi di posisi tersebut, melampaui kriteria 30 persen. Di beberapa acara resmi, Rektor Undip, Prof Dr Yos Johan Utama SH MHum, menegaskan hal itu.

Menurutnya pimpinan fakultas atau Dekan yang dimaksud adalah Dekan Fakultas Hukum Prof Dr Retno Saraswati SH MHum, Dekan Fakultas Psikologi Prof Dian Ratna Sawitri SPsi MSi PhD, Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu kelautan (FPIK) Prof Ir Tri Winarni Agustini MSc PhD, Dekan Fakultas Sains dan Matematika (FSM) Prof Dr Widowati SSi MSi, serta Dekan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Dr Nurhayati MHum. Bahkan empat di antaranya memiliki gelar akademik tertinggi, profesor atau guru besar. “Saya berharap tidak lama lagi semua dekan perempuan bergelar profesor,” kata Prof Yos Johan, saat acara Wisuda ke-161 Undip, baru-baru ini.

Rektor memastikan jika ditinjau dari jumlah unsur pimpinan seperti wakil dekan, kepala departemen serta kepala program studi, porsi perempuan dalam kepemimpinan di lingkungan Undip melebih ketentuan yang disyaratkan. “Yang perlu dicatat, peran perempuan dalam kepemimpinan di Undip bukan semata karena memenuhi proporsi dalam konteks gender, tapi juga karena profesionalitas dan kapasitasnya,” ungkap dia.

Di bulan April yang menjadi momentum memperingati emansipasi yang dipelopori Raden Ajeng Kartini, sangat relevan untuk melihat peran perempuan di lingkungan kita sebagai refleksi. Sebagai gambaran, menarik untuk mencermati kiprah para Srikandi Undip yang mendapat amanah sebagai orang pertama di fakultas-fakultas yang ada.

Yang pertama Dekan Fakultas Hukum, Prof Dr Retno Saraswati SH MHum. Sebelum menjabat sebagai orang pertama di fakultasnya, Retno pernah menduduki posisi sebagai Ketua Program Magister Ilmu Hukum (2013-2015), dan Pembantu Dekan I Fakultas Hukum (2015-2018). Dilantik sebagai Dekan FH pada Selasa (8/5/2018) mengantikan posisi yang ditinggalkan Prof Dr Benny Riyanto SH  MHum CN yang terhitung sejak tanggal 4 April 2018 mendapatkan tugas baru sebagai Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemenkumham (Kementerian Hukum dan HAM).

Retno yang sebelumnya sebagai Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, langsung tancap gas dengan tugasnya memimpin fakultas tertua di Undip hingga 15 Januari 2019. Pada momentum berakhir masa tugasnya, Selasa (15/1/2019) bersama 7 orang lainnya dilantik menjadi dekan oleh Rektor Undip, Prof Dr Yos Johan Utama SH MHum, sebagai Dekan Fakultas Hukum Periode 2019-2024.

Melihat perkembangan teknologi digital yang mendisrupsi nyaris seluruh sektor dan bidang yang ada, Retno yang menyandang gelar Profesor sejak 23 April 2016 ini menyikapinya dengan mendukung pengembangan e-court dan e-litigation yang dilakukan Mahkamah Agung (MA). Dunia hukum termasuk dan birokrasi pemerintahan tidak dapat menghindarkan diri dari terpaan digital. “Pengelola pendidikan hukum harus mengantisipasi dampak perkembangan teknologi informasi ke dalam pendidikan hukum,” ujar dia.

Yang Kedua, Prof Ir Tri Winarni Agustini MSc PhD, yang dilantik menjadi Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Undip periode 2019-2024 menggantikan Prof Dr Ir Agus Sabdono MSc, Senin (05/08/2019) di Gedung SA-MWA Undip Tembalang. Tri Winarni merupakan perempuan kedua yang menjadi guru besar di lingkungan FPIK yang terkesan maskulin, dan perempuan pertama yang menjadi dekan di FPIK Undip.

Memulai karir sebagai pengajar di almamaternya setelah meraih gelar kesarjanaan di bidang perikanan pada tahun 1989. Kemudian tahun 1993 meraih gelar Master of Food Science and Technology dari Universitas Humberside Inggris, sedangkan gelar doktor bidang food engineering diperoleh dari Tokyo University of Fisheries Jepang tahun 2001. Beberapa jabatan yang diembannya sebelum menjadi dekan adalah Sekretaris Prodi PSP (Pemanfaatan Sumberdaya Perairan) tahun 2001-2003. Ketika terjadi penajaman Prodi, Tri Winarni mendapat amanah sebagai Sekretaris Prodi THP (Teknologi Hasil Perikanan) yang diembannya dari 2003 sampai 2007. Kemudian selama 3 tahun (2016-2019) menjadi Sekretaris LPPM Undip.

Di masa kepemimpinannya sekarang FPIK melakukan berbagai pembenahan agar 10 program studi yang ada di FPIK (2 Prodi S3, 2 Prodi S2 dan 6 Prodi Sarjana) tetap bersinar dan mampu berkontribusi nyata menjadi Undip di jajaran world class university. Sumber daya 20 profesor dan 51 doktor yang memiliki kepakaran dan reputasi yang layak dibanggakan menjadi modal yang penting.

Lima Kartini Undip yang menjadi Dekan (dari kiri ke kanan): Prof Ir Tri Winarni Agustini MSc Ph.D (Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan); Prof Dr Retno Saraswati SH MHum (Dekan Fakultas Hukum); Prof Dr Widowati SSi MSi (Dekan Fakultas Sains dan Matematika); Dr Nurhayati MHum (Dekan Fakultas Ilmu Budaya); Prof Dian Ratna Sawitri SPsi MSi PhD (Dekan Fakultas Psikologi). (Foto: Ist)

Yang Ketiga adalah Prof Dr Widowati SSi MSI, Dekan FSM (Fakultas Sains dan Matematika) Undip. Sosok yang akrab disapa Prof Wido ini mengemban amanah sebagai orang pertama di FSM Undip sejak bulan April tahun 2015. Masa kepemimpinannya yang pertama ternyata berlanjut ke periode 2019-2024. Posisi struktural mulai diembannya tahun 2008 sebagai Ketua Jurusan Matematika yang waktu itu berada di naungan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), kemudian menjadi Pembantu Dekan II FMIPA) tahun 2011-2015.

Prestasi akademiknya tidak diragukan. Dia merupakan lulusan terbaik Undip tahun 1993 saat diwisuda sebagai Sarjana Matematika. Tak mengherankan kalau kemudian dia ditawari mengajar di almamaternya. Di tengah kesibukannya mengajar, sosok yang rajin menulis di jurnal ilmiah bereputasi ini juga berhasil menyelesaikan pendidikan lanjutannya di Program Magister Matematika di ITB tahun 2000 dan lima tahun kemudian Prof Wido meraih gelar doktor matematika dari kampus ganesha ITB Bandung.

Memimpin fakultas yang mengelola program studi yang di mata awam serius, yaitu matematika, fisika, kimia, biologi, statistika dan informatika tentu bukan hal mudah. Namun tekad untuk mewujudnyatakan visi FSM Undip sebagai fakultas unggul berbasis riset bereputasi internasional dalam bidang sains dan matematika serta pengembangan penerapannya, terus digelorakan.

Yang keempat, Dekan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Dr Nurhayati MHum. Dilantik menjadi orang pertama di fakultas yang termasuk senior di lingkungan Undip pada Januari 2019 untuk masa bhakti 2019-2024, pakar linguistik ini bergerak cepat. Bekal pengalaman dua kali menjadi Sekretaris Program Studi Magister Linguistik FIB Undip, dan pengalamannya menjadi asesor, menjadi bekal untuk membawa fakultas yang mengelola program studi diploma sampai program doktor ini menjadi pilihan favorit calon mahasiswa.

Nurhayati menamatkan pendidikan sarjananya di Jurusan Sastra Inggris FIB Undip tahun 1989, dilanjut dengan studi Magister Lingusitik di Universitas Indonesia (lulus tahun 1999) dan Program Doktor Linguistik juga di UI lulus tahun 2008. Aktivitasnya menulis jurnal, dan ketekunannya sebagai Tim Peer Review karya ilmiah memudahkannya dalam membangun jaringan yang diperlukan untuk pengembangan.

Beberapa program studi di FIB Undip kini tengah sedang dalam proses mendapat pengakuan internasional, termasuk Prodi Sastra Indonesia yang ternyata juga diminati sebagai tempat belajar oleh para mahasiswa asing. Yang pasti upaya menjadi fakultas riset yang unggul di Asia Tenggara pada tahun 2025 dalam bidang kebudayaan yang meliputi sastra, bahasa, sejarah, antropologi, perpustakaan, filsafat, dan kearsipan dijadikan prioritas yang utama.

Yang kelima, Dekan Fakultas Psikologi Prof Dian Ratna Sawitri SPsi MSi PhD. Dilantik sebagai orang pertama di fakultas yang tahun ini menjadi terfavorit dalam SNMPTN 2021 pada Rabu (3/7/2019). Perjalanan karir Prof Witri cukup berwarna, mulai dari posisi sebagai Sekretaris Laboratorium Program Studi Psikologi Fakultas Kedokteran UNDIP, Staf Ahli Pembantu Dekan II Fakultas Psikologi, Staf Ahli Pembantu Rektor 1 UNDIP di tahun 2014, Ketua Tim Pendiri Undip Career Center (UCC), Ketua Senat Fakultas Psikologi, dan Wakil Dekan Riset dan Inovasi Fakultas Psikologi pada 2016 – 2019.

Ratna Sawitri merupakan mahasiswa angkatan pertama Jurusan Psikologi Undip yang awalnya masih tergabung di Fakultas Kedokteran. Setelah lulus di tahun 2000, kemudian mengambil program profesi psikologi di Unika Soegijapranata. Gelar magister diperoleh dari Fakultas Psikologi Universitas Indonesia tahun 2008, sedangkan gelar PhD (Doctor of Philosophy) dari Griffith University Australia pada tahun 2013. Adapun Surat Keputusan sebagai guru besar psikologi diperoleh pada 1 Januari 2021.

Menanggapi tingginya animo masuk fakultas psikologi Undip, sebagai Dekan dia memaknainya sebagai tanggung jawab yang harus dijawab dengan tindakan nyata. Yakni dengan menghasilkan lulusan yang handal dan mampu berperan di masyarakat secara maksimal. Adapun tugas lain yang harus dipenuhi adalah menjadi pusat pengembangan psikologi berbasis keluarga Indonesia yang adaptif terhadap perubahan jaman di Asia Tenggara pada tahun 2025, serta mendukung Undip menjadi excellent research university. (tim Humas)

 

Share this :