Site icon Universitas Diponegoro

Magister Administrasi Bisnis FISIP UNDIP Program Standar Internasional dengan Skema Lengkap

SEMARANG – Program Studi (Prodi) Magister Administrasi Bisnis (Mabis) FISIP Universitas Diponegoro (UNDIP) yang baru dibuka pada Tahun Akademik (TA) 2020/2021 langsung tancap gas dengan menerima 49 mahasiswa untuk digembleng menjadi profesional dalam bidang administrasi bisnis yang beretika dan memiliki good governance. Pada saat penerimaan mahasiswa untuk angkatan pertama, Prodi Mabis langsung membuka skema pendidikan atau jalur studi secara lengkap, yaitu  by research dan by course.

Mabis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Undip dirancang untuk menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dalam bidang bisnis serta mampu mengambil keputusan strategis mengenai berbagai fungsi dalam organisasi bisnis, serta menghasilnya produk inovatif. Para lulusan Mabis  Undip berhak menyandang Magister Administrasi Bisnis (MAB) yang di dunia internasional lebih dikenal dengan MBA.

Wakil Dekan I FISIP UNDIP, Dr. Teguh Yuwono, M.Pol. Admin, mengatakan Prodi Mabis dirancang untuk memenuhi standar internasional. Karena itulah, pada angkatan pertama saja ada 8 mahasiswa asing atau 16% dari total mahasiswa yang diterima di program ini. “Mereka berasal dari India, Madagaskar, Sierra Leona, Timor Leste, Nigeria, dan Bangladesh,” Teguh Yuwono, Kamis (6/5/2021).

Program Mabis FISIP Undip bersifat multi entry sehingga tidak hanya diperuntukkan bagi sarjana administrasi bisnis saja, tapi terbuka untuk lulusan program studi lain seperti ekonomi, hukum,  sosial, politik, pendidikan, budaya, bahkan sains dan engineering. “Yang penting memenuhi syarat yang ditetapkan, dan lulus test masuk,” dia menegaskan.

Mengenai skema pendidikan di Prodi Mabis Undip, Teguh menegaskan keputusan itu merupakan jawaban terhadap kebutuhan adanya jalur pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan riil. Jalur standard yang dikenal dengan by coursework disediakan bagi mahasiswa yang ingin belajar dengan menempuh mata kuliah selama 2 semester untuk kemudian menulis tesis. Sedangkan jalur by research yang dikenal jalur tanpa kuliah, di Mabis masih diwajibkan mengambil mata kuliah Metode Penelitian dan Filsafat Ilmu  sebagai bekal menulis tesis dan menulis di Jurnal Internasional Terindex atau Jurnal Nasional Sinta 2 sebagaimana yang disyaratkan. “Untuk by research kami buka pola fast track dimana lulusan S1 bisa langsung masuk jenjang S2,” tambahnya.

Semua jalur tetap mengacu pada sistem kredit semester (SKS) dengan kewajiban perolehan 40 SKS yang terbagi dalam 3-4 semester dan tiap semester berdurasi 4 bulan. Dengan desain ini, diharapkan mahasiswa akan dapat menyelesaikan studinya dalam waktu 12-16 bulan.

Meski merupakan program studi baru, Mabis FISIP Undip diperkuat 3 profesor, yaitu Prof. Sudharto P. Hadi, PhD; Prof. Dr. Naili Farida; dan Prof. Dr. Ari Pradhanawati. Adapun 10 dosen tetap lainnya sudah mengantongi kualifikasi doktor atau S3. Selain dari internal, Mabis Undip juga didukung tenaga pengajar dari kalangan praktisi yang pengalaman dan kompetensinya relevan. Para praktisi tersebut di antaranya Alvin Lie (Pengusaha dan Komisioner Ombusdman RI); Sarwono Sudharto (Mantan Direktur Keuangan PLN), Erry Akbar Panggabean (Senior Vice President Marketing and Business Development PT. Pelindo III); serta beberapa pengusaha di lingkungan Kamar Dagang dan Industri Jateng. Yang menarik adalah, program ini menawarkan konsentrasi Creative Industry, Leadership and Corporate Sustainability, Tourism and Hospitality, Global Logistic and SCM yang notabene merupakan sektor yang sedang sangat berkembang secara nasional maupun internasional.

Prodi Mabis FISIP berdiri berdasarkan Keputusan Rektor Undip Nomor 222/UN7.P/HK/2020 tentang Pembukaan Program Studi Administrasi Bisnis Program Magister (S2) Pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, yang ditetapkan pada tanggal 3 Maret 2020. “Meski baru, program ini menjadi andalan dan sangat menjanjikan bagi para pengusaha serta eksekutif di korporasi maupun lembaga publik yang ingin melengkapi kemampuannya dengan keahlian administrasi bisnis yang beretika,” tukasnya. (tim humas)

Share this :
Exit mobile version