Site icon Universitas Diponegoro

701 Lulusan Cumlaude Warnai Wisuda ke-162 UNDIP, Rektor Ajak Wisudawan Jaga Integritas

SEMARANG- Sebanyak 701 wisudawan  atau 45.64 persen yang berpredikat cumlaude mewarnai acara Wisuda ke-162 Universitas Diponegoro (UNDIP), yang dilaksanakan Rabu (19/5/2021). Rektor Undip, Prof Dr Yos Johan Utama SH MHum, saat memberi sambutan mengajak para wisudawan untuk menjaga integritas serta nama baik almamater.

Dalam acara yang digelar secara daring dan luring yang berpusat di Gedung Prof Soedarto Tembalang Semarang tersebut, sebanyak 1.536 wisudawan dikukuhkan secara resmi sebagai lulusan perguruan tinggi negeri yang popular dengan sebutan Undip . Dengan protokol kesehatan yang ketat, wisuda dibagi 3 tahap yang dilaksanakan selama 2 hari.

Mereka yang diwisuda terdiri dari lulusan program doktor 32 orang, magister 275 orang, spesialis 45 orang, profesi 47 orang, sarjana 1.007 orang, sarjana terapan 3 orang, dan lulusan diploma 127 orang. Rektor Undip mengucapkan selamat kepada wisudawan dan wisudawati yang secara resmi berhak menyandang gelar kesarjanaan, pasca sarjana dan diploma dengan sejumlah predikat yang telah dimiliki.

Prof Yos Johan Utama mengingatkan agar para wisudawan berbangga karena telah lulus di universitas atau perguruan tinggi berakreditasi A. “Bekal yang diberikan oleh universitas kepada Anda sudah terakreditasi  sangat baik. Sehingga mantap dan tegaklah dalam melangkah ke depan,” kata Rektor Undip.

Secara gamblang diingatkan juga agar para orang tua juga ikut bangga karena anaknya lulus dari universitas favorit di Indonesia.  “Jadi betapa sulitnya untuk masuk di Universitas. Tapi jangan dijadikan alasan masuknya sulit keluarnya jangan cepat-cepat. Tetapi masuknya sulit keluarnya juga harus secepat mungkin,” ujar Prof Yos setengah bercanda.

Pada kesempatan itu diungkapkan pula, dari  140-an perguruan tinggi negeri di Indonesia hanya 12 perguruan tinggi yang masuk kategori PTNBH  (Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum), dimana Undip berada di rangking 2. Sementara di tingkat global Undip juga masuk the best  1000 yang alumninya mudah mendapatkan pekerjaan.  Adapun menurut lembaga pemeringkat Times Higher Educational World University (THE WUR) di tahun 2021 Undip ada di peringkat ke-9.

“Selain itu, Undip juga masuk Green Metric World University Rangkings yakni kampus yang memiliki suasana alam dan kehijauan yang asri nomor dua (2) di perguruan tinggi Indonesia dan 38 perguruan tinggi dunia,” tambahnya.

Adanya pandemi COVID-19 kehidupan negara kita maupun dunia seolah-olah tidak punya harapan lagi. Segala sektor terdampak dan seolah-olah negara tidak ada harapan lagi untuk bangkit. Perubahan yang mendadak ini yang berdampak secara sistematis pada kehidupan, bisa 2 tahun lagi, 3 tahun bahkan 7 tahun.

“Maka bersyukurlah kalau kita saat ini masih memiliki pekerjaan dan memiliki penghasilan. Di seberang sana masih banyak saudara-saudara kita yang belum memiliki pekerjaan dan memiliki penghasilan. Pabrik tutup, toko tutup kalaupun masuk hanya dibayar 1/3 dan itu terjadi di mana-mana,” kata laki-laki kelahiran Semarang  10 November 1962 ini.

Menghadapi situasi tersebut, Prof Yos mengajak seluruh sivitas akademika Undip berjuang mengurangi dampak ekonomi yang akut ini dengan melakukan kebijakan-kebijakan welas asih. Sebagai lembaga, Undip memberikan pembebasan uang kuliah dengan pendekatan kasus perkasus terhadap mahasiswa yang mengalami penurunan ekonomi, memberikan potongan UKT 50 persen untuk mahasiswa semester 7 sampai 9,  pembayaran UKT secara mengangsur dan penundaan pembayaran hingga pemberian sembako, serta pemberian batuan uang tunai untuk mahasiswa dan masyarakat sekitar.

“Dan salah satu program andalan kami untuk menjaga marwah yakni sebagai mahasiswa yang mandiri kami buka lowongan pekerjaan dengan magang dan bergaji,” ujarnya.

Sementara itu   Wakil Rektor 1 Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Undip, Prof Budi Setiyono PhD, menyampaikan pada wisuda kali ini terdapat 45 orang penerima beasiswa Bidikmisi. Bidikmisi adalah program bantuan biaya pendidikan yang diberikan oleh pemerintah kepada para mahasiswa yang memiliki potensi akademik yang baik namun perlu bantuan ekonomi.

Prof Budi mengungkapkan kebanggaannya meski didera pandemi prestasi dan kualitas akademik tetap terjaga. Dia menuturkan, dari 701 wisudawan berpredikat cumlaude, 9 orang di antaranya meraih nilai sempurna dengan IPK (Indeks Prestasi Kumulatif) 4. “Tidak lupa, kami sampaikan kebanggaan atas capaian prestasi akademik yang diperoleh oleh para wisudawan” tukasnya. (tim humas)

Share this :
Exit mobile version