SEMARANG – Rektor Universitas Diponegoro (UNDIP), Prof Dr Yos Johan Utama SH MHum, mengatakan Undip belum akan melakukan perkuliahan tatap muka atau luring pada semester gasal Tahun Akademik (TA) 2021/2022. Hal itu mengingat kondisi pandemi Covid-19 yang masih perlu diwaspadai.

Penegasan itu disampaikan Rektor Undip saat memberikan sambutan pada pengukuhan 3 guru besar di Gedung Prof Soedarto SH, Tembalang Kota Semarang, Senin (31/5/2021). ‘’Untuk semester depan Undip belum akan melaksanakan kuliah luring, masih daring,’’ kata Prof Yos Johan.

Banyak hal yang menjadi pertimbangan sehingga Kampus Universitas Diponegoro masih harus menerapkan perkuliahan daring atau online. Diantaranya terkait jumlah mahasiswanya yang banyak, jumlah jam mengajar dosen yang menjadi berlipat-lipat jika dilakukan secara luring atau tatap muka, sampai pertimbangan mahasiswa yang harus berada di tempat kos jika kuliah luring dilaksanakan.

Dia mengemukakan bahwa jumlah mahasiswa Undip saat ini mencapai 55 ribu, jumlah yang digambarkannya sama dengan jumlah penduduk di suatu kabupaten yang ada di luar Pulau Jawa. “Kami bisa menjaga di sini. Di sini bisa diatur. Tapi bagaimana mahasiswa yang ada di kos-kosan, kami harus hati-hati,” ungkapnya.

Rektor menguraikan berbagai hal jika harus melakukan kuliah secara luring. Beban mengajar dosen akan naik tiga kali lipat, karena pada masa pandemi harus dilakukan pembatasan jumlah mahasiswa yang boleh berada di dalam kelas. Tiap kelas harus dibagi dalam tiga bagian, Artinya, pertemuan yang dilakukan sang dosen yang biasanya mengajar sepuluh kali, maka akan mengajar 30 kali.

Menimbang hal tersebut, Prof Yos Johan khawatir dosen akan mengalami kelelahan hebat kalau kuliah luring dipaksakan. ‘’Saya khawatir, bukan apa-apa kena Covid, tetapi karena kelelahan beliau para dosen juga bisa terjangkit atau terpapar Covid-19.”

Hal lain yang menjadi pertimbangan adalah kondisi mahasiswa dari luar Semarang yang harus berada di tempat kos, yang bisa jadi satu kamar diisi tiga mahasiswa. Ruang yang terbatas untuk berkegiatan termasuk makan bersama serta aktivitas lainnya, bisa menjadi mereka rentan tertular Covid-19. Karena itu, Undip memastikan kuliah luring belum akan dilakukan pada semester gasal TA 2021/2022 yang biasanya dimulai pada bulan juli setiap tahunnya.

Agar proses pembelajaran daring bisa maksimal, berbagai sarana mulai dari website, email, forum komunitas dan sarana teknlogi informasi lainnya dimaksimalkan pemanfaatannya untuk mendukung pembelajaran yang disebut asinkron daring, yaitu metode yang memungkinkan peserta program melakukan pembelajaran selain di waktu yang sudah ditetapkan. Metode ini bertujuan menjaga kualitas pendidikan yang diselenggarakan.

Karena itu, pimpinan universitas melakukan ikhtiar agar bisa diperoleh keputusan terbaik dalam menghadapi masa pandemi sekarang ini. “Kami melakukan kajian matang terlebih dahulu dan ikhtiar. Untuk semester depan Undip masih belum melakukan perkuliahan secara luring,’’ tukasnya. (tim humas)

 

Share this :