,

Nasya Alyalina Dita (Calon Mahasiswa Baru UNDIP Jalur SBMPTN): Persaingan Masuk Ilmu Komunikasi Sangat Ketat, Saya Bersyukur Lolos Jalur SBMPTN

Ilmu Komunikasi Universitas Diponegoro menjadi salah satu jurusan yang banyak diminati. Tingginya minat generasi muda di disiplin Ilmu Komunikasi diantaranya karena berkembangnya media dan industri komunikasi yang banyak berbicara informasi, komunikasi, dan data. Misi dari Departemen Ilmu Komunikasi Undip adalah menyelenggarakan pendidikan tinggi ilmu komunikasi yang berbasis pada penjaminan mutu, menyelenggarakan pengajaran ilmu komunikasi yang berbasis pada perkembangan mutakhir ilmu dan profesi komunikasi, melakukan penelitian di bidang ilmu komunikasi dan mempublikasikannya secara nasional dan internasional, melakukan pengabdian kepada masyarakat dengan memanfaatkan kompetensi keilmuan dan teknologi komunikasi guna pemberdayaan masyarakat serta melakukan upaya penguatan jejaring dan reputasi dalam lingkup nasional dan internasional.

“Universitas Diponegoro merupakan salah satu universitas terbaik di Indonesia dengan atmosfer belajar yang menurut saya sangat kondusif, ditambah lagi dengan suasana kota Semarang yang menyenangkan dengan fasilitas dan kuliner makanan yang relatif murah dari kota besar lainnya. Saya bahagia dan bersyukur bisa mendapat kesempatan ini. Apalagi sebelumnya sudah memperkirakan kursi dan kemungkinan perbandingan di prodi Ilmu Komunikasi yang termasuk sangat ketat” ungkap Nasya Alyalina Dita, siswa lulusan SMA Negeri 3 Tangerang Selatan, yang lolos jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) Universitas Diponegoro dengan pilihan Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UNDIP.

“Ilmu Komunikasi menjadi pilihan saya karena saya jatuh cinta dan tertarik dengan dunia media komunikasi dan segala hal yang bersangkutan dengannya sehingga ingin lebih jauh memahami keilmuannya diantaranya hubungan manusia dalam lingkup sosialnya di masyarakat, baik dari bahasa hingga media massa dan digital” lanjutnya.

 “We can’t change the past, but surely we can change the future. Meskipun sektor pendidikan sudah setahun lebih berjalan secara online, jangan sampai membuat kita berhenti buat memproduktifkan diri kalian sendiri dengan hal-hal berguna dan menyiapkan bekal untuk masa depan. Do something that will make your future self thank you for” pungkas Nasya. (Linda Humas)

Share this :

Kategori

Arsip

Berita Terkait