Universitas Diponegoro kembali menggelar Talkshow: Ben Connect Jejaring Alumni Universitas Diponegoro Sesi empat, Selasa (06/07) pukul 19.30 WIB secara daring/virtual melalui platform Zoom Meeting. Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) mendapat kesempatan untuk menggelar Talkshow pada sesi ke empat ini. Sebelumnya, sesi pertama talkshow ini diadakan oleh Fakultas Hukum, Sesi kedua oleh Fakultas Ilmu Budaya, dan sesi ketiga oleh Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

Talkshow dihadiri oleh Rektor Universitas Diponegoro yang diwakili oleh Wakil Rektor IV bidang Riset dan Inovasi, Prof. Dr. Ir. Ambariyanto, M.Sc., Dekan FEB Undip, Prof. Dr. Suharnomo, S.E., M.Si., Kepala Kantor Pemeringkatan Undip, Prof. Dr. Denny Nugroho Sugianto, S.T., M.Si., dan Ketua IKAFE Undip, Saiful Bahri.

Hadir pula sebagai narasumber Rektor Unika Soegijapranata, Prof. Dr. Ridwan Sanjaya, S.E., S.Kom., MS.IEC., Wakil Rektor II bidang Kerja Sama Universitas Tarumanagara, Dr. R.M. Gatot P. Soemartono, S.E., S.H., M.M., LL.M., Kepala Group Inovasi Keuangan Digital OJK, Triyono Gani, dan Executive Vice President IDX, Saptono Adi Junarso.

Talkshow sesi ke empat ini dibuka dengan sambutan Rektor Undip yang diwakili oleh Wakil Rektor IV bidang Riset dan Inovasi, Prof. Dr. Ir. Ambariyanto, M.Sc. Beliau menyampaikan pentingnya peran alumni bagi Undip, khususnya untuk mengantar para fresh graduate mendapatkan pekerjaannya. “Saya yakin betul bahwa disini peran Alumni sangat besar untuk menarik adik-adiknya ketika ada lowongan pekerjaan bagi perusahaan ataupun di institusi atau lembaga lainnya”, ungkap Prof Ambariyanto.

Wakil Rektor IV bidang Riset dan Inovasi, Prof. Dr. Ir. Ambariyanto, M.Sc.

Dengan bantuan Alumni tersebut, Undip berhasil menduduki peringkat ke 3 di Indonesia menurut data QS World Graduate Employability Rangking dalam hal kecepatan mendapatkan pekerjaan pertama.

Perguruan Tinggi turut mempunyai andil dalam membangun negeri, namun perlu adanya kerja sama antara perguruan tinggi dengan para Alumninya. “Kami sadar betul bahwa itu tidak bisa kita lakukan sendirian, kami merasa peran alumni sangat besar, dalam hal ini saya kira perlu kita tingkatkan, untuk itu kami berharap kerja sama antara Undip dengan Alumni bisa terus meningkat”, tutur Prof Ambariyanto.

Hal senada diungkapkan oleh Dekan FEB Undip, Prof. Dr. Suharnomo, S.E., M.Si., bahwa peran dan bantuan Alumni akan sangat dibutuhkan untuk perkembangan Undip selanjutnya. “Dan juga untuk Alumni, saya rasa kami butuh banget bantuannya untuk magang, praktisi, kemudian juga reputasi”, ucap Prof Suharnomo.

Selain itu, Prof Suharnomo juga mengucapkan rasa terima kasih kepada para Alumni yang telah membantu Almamaternya. “Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada mas dan mbak Alumni yang terus kita repoti untuk membuat reputasi kita lebih bagus. Ini juga nanti akan berdampak ke Alumni juga, karena kalau kampus kita makin bagus, reputasi makin unggul, rasanya kita juga makin bangga”, tambahnya.

Peran Alumni selain membantu para fresh graduate untuk mendapatkan pekerjaan pertamanya, juga dapat membantu Mahasiswa yang sedang aktif dalam perkuliahan untuk mendapatkan pengalaman di Luar Kampus, seperti magang, proyek desa, mengajar, riset, berwirausaha, dan pertukaran pelajar.

“Ini kita harapkan peran serta dari Alumni juga ikut mendorong dan mempercepat bagaimana lulusan Undip ini mendapatkan pekerjaan”, ungkap Kepala Kantor Pemeringkatan Undip, Prof. Dr. Denny Nugroho Sugianto, S.T., M.Si. “Mahasiswa kita diharapkan mendapatkan pengalaman di luar kampus, oleh karena itu kami berharap dari kegiatan ini akan muncul ide-ide atau tawaran pekerjaan”, lanjut Prof Denny.

Dengan semakin dinamisnya perubahan jaman dan telah memasukin era digital, para calon Alumni diharapkan dapat cepat beradaptasi dengan perubahan ke arah ekonomi digital. Kepala Group Inovasi Keuangan Digital OJK, Triyono Gani, menjelaskan elemen penting yang dibutuhkan untuk mengoptimalkan peluang transformasi digital adalah talenta digital. “Untuk menumbuhkan talenta digital ada beberapa strategi yang ditempuh, yaitu program magang, kemudian kolaborasi juga penting, knowledge sharing, kemudian mengenai peraturan, lalu ada studi banding, dan survey konsumen”, ungkapnya.

Executive Vice President IDX, Saptono Adi Junarso, menambahkan dengan adanya pandemi ini, justru mengakselerasi ekonomi digital. Banyak perusahaan ditantang untuk survive dengan memanfaatkan ekonomi digital. “Kondisi di tahun 2020 begitu drastis, sehingga menyebabkan banyak roda perekonomian dan operasional perusahaan harus terhenti, kemudian banyak perusahaan berinovasi”, ucap Saptono Adi.

“Ada tuntutan bahwa nanti talenta tenaga kerja kedepan tentu saja harus yang sudah ready di dunia digital, karena dari sekarang perusahaan sudah masuk ke bisnis yang lebih memanfaatkan digital, sehingga mereka lebih membutuhkan tenaga kerja yang sudah faham dengan pendekatan digital”, lanjutnya. Saat ini, hampir semua bisnis memanfaatkan ekonomi digital karena menjadi salah satu cara mereka untuk bisa survive dimasa pandemi.

Dengan memasuki Revolusi Industri 4.0, para Alumni perlu meningkatkan kualitas ketrampilan dengan teknologi digital. “Kalau itu Universitas, maka satu-satunya cara adalah mengeluarkan lulusan yang memang dia mampu beradaptasi dengan Revolusi Industri 4.0”, jelas Wakil Rektor II bidang Kerja Sama Universitas Tarumanagara, Dr. R.M. Gatot P. Soemartono, S.E., S.H., M.M., LL.M.

Sementara itu, Rektor Unika Soegijapranata, Prof. Dr. Ridwan Sanjaya, S.E., S.Kom., MS.IEC., menambahkan bahwa Environment atau lingkungan sudah berubah, sehingga memang ini tantangan bagi perguruan tinggi, khususnya FEB Undip untuk menyiapkan dan meningkatkan talent digital agar dapat langsung beradaptasi dengan lingkungan tersebut. “Ketika memanfaatkan dunia digital itu, harus memiliki wawasan, skill, dan lingkungan yang cocok. Karena tanpa wawasan, skill, dan lingkungan yang cocok, nanti bukan memanfaatkan tapi justru dimanfaatkan, nanti bisa jadi konsumen seumur hidup”, ungkap Prof. Ridwan Sanjaya. (Dhany-Humas)

Share this :