Site icon Universitas Diponegoro

Gubernur BI Ungkap Rencana Penerbitan Digital Rupiah Saat Mengajar di UNDIP

SEMARANG – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo PhD mengungkapkan rencana bank sentral membuat mata uang digital sebagai alat transaksi keuangan di masa depan. Rencana penerbitan mata uang digital atau Central Bank Digital Currency (CBDC) yang disebut Digital Rupiah itu diungkapkan Perry Warjiyo pada acara BI Mengajar yang digelar Universitas Diponegoro (UNDIP), Jumat (13/8/2021).

Dalam sesi yang dimoderatori Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Undip, Prof Dr Suharnomo SE MSi; Gubernur BI membawakan materi berjudul “Memperkuat Sinergi, Inovasi, Inklusivitas, Meningatkan Kontribusi Bagi Perekonomian Nasional”. Perry Warjiyo menegaskan upya BI yang terus mendorong sejumlah sektor untuk menerapkan digitalisasi, termasuk upaya merumuskan pembuatan mata uang digital atau Central Bank Digital Currency (CBDC) yang kini sedang dilakukan.

“Kita memasuki peradaban baru, peradaban digital. Dengan Rektor (Undip-Red) sebagai anggota Majelis Wali Amanat kita juga membicarakan di bidang pendidikan. Digitalisasi itu menjadi penting karena itu perlunya kita berinovasi. Karena itu BI terus mendorong digitalisasi sistem keuangan kita,” kata Perry Warjiyo.

Dalam skema Ekosistem Ekonomi dan Keuangan Digital 2025, BI mentargetkan membawa 91,3 juta penduduk unbanked dan 62,9 juta UMKM ke dalam ekonomi formal dan keuangan formal secara sustainable melalui pemanfaatan digitalisasi. Beberapa hal yang sudah dilakukan adalah elektronikasi pembayaran seperti di tol, di supermarket, pemberian bantuan sosial, sistem penerimaan dan pembayaran di pemerintah daerah, dan di sistem pendidikan. Semua pembayaran sudah banyak yang nontunai (cashless), termasuk di beberapa tempat pariwisata, sudah memakai uang elektronik.

Ke depan, Digital Rupiah akan menjadi sebuah representasi uang digital yang diterbitkan bank sentral dan menjadi bagian dari kewajiban moneter. CBDC ini berbentuk uang digital yang akan diterbitkan dan dikendalikan oleh bank sentral.  ‘’Kita sedang mendesain digital rupiah termasuk  teknologi-teknologinya,. Kedua kita sedang menyiapkan infrastruktur di pasar yang yang semuanya akan interkoneksi, teknolginya sedang kita pilih,’’ jelasnya.

Perlu dipahami, peran BI meliputi kebijakan moneter, kebijakan makroprudensial, dan sistem pembayaran. Sebagai bank sentral, BI memilki tugas dan peran secara umum, dengan menjaga stabilitas moneter, stabilitas sistem keuangan, dan stabilitas sistem pembayaran untuk menunjang perekonomian yang sehat berkesinambungan, dan inklusif dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Pada kesempatan tersebut, Gubernur BI yang juga anggota Majelis Wali Amanat Undip ini mengingatkan untuk tetap bersemangat menghadapi pandemi Covid-19. Dia memberi tips bagaimana menjadi orang yang berhasil pada kondisi seperti sekarang. ‘’Ada tiga tips untuk kalian semua agar sukses dan bahagia. Sukses dan bahagia itu penting, sebab  banyak orang sukses tapi tidak bahagia. Yang pertama adalah ilmu, yang kedua kerja keras, dan yang ketiga mendekatkan diri pada Allah SWT”.

Sebelumnya, Rektor Undip Prof Dr Yos Johan Utama SH MHum mengatakan, melalui BI Mengajar diharapkan memberi pencerahan bagi mahasiswa. Rektor juga sangat berterimakasih atas kegiatan BI mengajar. ‘’Dengan ilmu yang diajarkan merupakan amal jariah, dimana  ilmunya bermanfaat dan pahalanya akan mengalir terus,’’ kata Prof Yos Johan.

Menurutnya, dengan kegiatan ini BI membantu kelangsungan belajar mengajar yang ada di Undip. ‘’Di satu sisi dengan ilmu dan bantuan yang diberikan BI, maka diharapkan  ekonomi yang tepuruk, akan kembali bangkit dan bermanfaat bagi umat manusia, kuncinya, tolong menolong dan sinergi,’’ katanya.

Sementara itu Kepala Perwakilan BI Provinsi Jawa Tengah dan DIY, Pribadi Santoso, mengatakan bahwa Universitas Diponegoro merupakan mitra strategis BI dalam melaksanakan tugas. Dalam konteks tugas bidang ekonomi dan moneter, Undip merupakan mitra penyelenggara survey konsumen bulanan, juga survey indikator makro ekonomi triwulanan Bank Indonesia  yang hasilnya menjadi salah satu komponen penting dalam sistem analisis dan tracking perekonomian nasional.

Pribadi Santoso mengungkapkan, Undip juga menjadi mitra pelaksana Beasiswa Bank Indonesia dimana sejak tahun 2017 tercatat 450 mahasiswa Undip menjadi penerima Beasiswa BI. Para penerima beasiswa BI selain mendapat bantuan dana juga mendapat pelatihan berbagai hal yang relevan. (tim humas)

Share this :
Exit mobile version