Semarang-Jawa Tengah (27/10). Bertepatan dengan peringatan Sumpah Pemuda pada Kamis (28/10), Universitas Diponegoro (Undip) akan menggelar acara Pengukuhan Guru Besar yang dilaksanakan secara daring maupun luring.

Bertempat di Gedung Prof. Soedarto, S.H. kampus Undip Tembalang Semarang sebanyak 4 Guru Besar akan dikukuhkan yakni Prof. Dr. Dra. Turrini Yudiarti, M.Sc. dari Fakultas Peternakan dan Pertanian, dan tiga Guru Besar dari Fakultas Teknik yaitu Prof. Dr. Aji Prasetyaningrum, S.T., M.Si., Prof. Dyah Hesti Wardhani, S.T., M.T., Ph.D., dan Prof. Dr. Ing. Wiwandari Handayani, S.T., M.T., M.P.S.

Dalam tahapan pencapaian visi Undip menjadi universitas riset yang unggul, saat ini Undip memasuki pada fase ke-5 (2020-2024), yakni fase penguatan universitas riset. Memasuki fase ini, Undip terus mendorong dan mengembangkan riset yang memberi kemanfaatan untuk masyarakat. Untuk itu Universitas Diponegoro memberikan kesempatan belajar untuk peningkatan kualitas SDM dan menyediakan dana penelitian untuk pengembangan riset. Termasuk juga mendukung program OPOC (One Professor One Candidate).

“Dalam upaya penguatan universitas riset, Undip mendukung semua kegiatan riset yang dilakukan sivitas akademika. Baik dari sumber dana APBN, kerjasama maupun dana Undip secara mandiri”, ucap Prof. Dr. Yos Johan Utama, SH., M.Hum., selaku Rektor Undip dalam wawancara pada Rabu(27/10).

“Nantinya Undip harus mampu secara mandiri membiayai kebutuhan penelitiannya”, terang Prof Yos sapaan akrabnya.

“Untuk bidang pengabdian kepada masyarakat, alokasi dananya juga terus meningkat. Dari Kerjasama pada tahun 2017 yang besarnya Rp 3,952 miliar, di tahun 2021 sudah meningkat menjadi Rp 10,942 miliar. Secara total dana pengabdian kepada masyarakat di Universitas Diponegoro tahun 2021 tercatat sebesar Rp 15,765 miliar”, lanjutnya.

“Yang terbaru, berdasarkan capaian indikator kinerja utama perguruan tinggi di lingkungan Dirjen Dikti Kemendikbudristek Tahun 2020/2021, Undip berada di peringkat kedua dengan poin pencapaian 70, dan poin pertumbuhan 619 dan berada pada posisi tinggi 10%, dan mendapatkan insentif sebesar Rp 16 miliar”, ungkapnya.

Ini artinya bahwa Universitas Diponegoro benar-benar terbukti mampu melaksanakan tata kelola dengan berbasis pada tri dharma perguruan tinggi yang mencakup pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat sebagai universitas riset yang unggul.

Sementara itu, Ketua Senat Akademik Universitas Diponegoro Prof. Ir. Edy Rianto, M.Sc., Ph.D., IPU menyampaikan bahwa saat ini guru besar aktif Undip berjumlah 154 orang.

Prof. Dr. Dra. Turrini Yudiarti, M.Sc. menjadi Guru Besar ke-26 di Fakultas Peternakan dan Pertanian. Sedangkan Prof. Dr. Aji Prasetyaningrum, S.T., M.Si menjadi Guru Besar ke-39, Prof. Dyah Hesti Wardhani, S.T., M.T., Ph.D. Guru Besar ke-40 dan  Prof. Dr. Ing. Wiwandari Handayani, S.T., M.T., M.P.S Guru Besar ke-41 dari Fakultas Teknik.

Sementara Dr. Agus Suherman, S.Pi., M.Si., selaku Kepala Kesekretariat dan Protokol Undip menambahkan bahwa ada 4 judul paparan yang akan disampaikan oleh para Guru Besar yang akan dikukuhkan pada Kamis (28/10) besok.

“Upacara pengukuhan Guru Besar akan dibagi menjadi 2 tahap yakni pagi dan siang”, jelas Agus. Diawali oleh Prof. Dr. Dra. Turrini Yudiarti, M.Sc. yang akan memaparkan mengenai Eksplorasi Jamur Tanah, Tanaman dan Ternak untuk Meningkatkan Produktivitas Ternak Unggas di Indonesia. Dilanjutkan Prof. Dr. Aji Prasetyaningrum, S.T., M.Si. yang akan memaparkan hasil riset berjudul Inovasi Teknologi Pengelolaan Karagenan untuk Bahan Baku Produk Pangan dan Obat Hayati Berbasis Sumberdaya Rumput Laut pada tahap pertama.

Prof. Dyah Hesti Wardhani, S.T., M.T., Ph.D. akan menyampaikan paparan dengan judul Pengembangan Teknologi Pemurnian dan Pemanfaatan Porang sebagai Penyalut Zat Aktif pada Produk Pangan. Yang disambung dengan paparan hasil riset tentang Operasionalisasi Konsep Ketahanan (Resilence) dalam Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Kota oleh Prof. Dr. Ing. Wiwandari Handayani, S.T., M.T., M.P.S pada tahap kedua.

Share this :