SEMARANG — Bertepatan dengan peringatan Genetic Counselors Awareness Day 2021 yang diperingati dunia internasional setiap tanggal 4 November, para alumni Prodi S2 (Pascasarjana) Konseling Genetika, Ilmu Biomedik Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Diponegoro (Undip) mendirikan Perhimpunan Konselor Genetika Indonesia atau Indonesian Society of Genetic Counselors (ISGC). Asosiasi tersebut menjadi wadah para konselor genetika untuk berbagi ilmu dan pengalaman berkait dengan profesoinya.

Salah satu pemrakarsa ISGC, Prof. dr. Sultana MH Faradz, Ph.D, dipercaya sebagai President ISGC yang pertama, sedangkan dr. Muflihatul Muniroh, M.Si.Med, Ph.D dipercaya sebagai Vice President ISGC. Selain kepengurusan, asosiasi tersebut juga sudah memiliki legalitas sebagai badan hukum.

President ISGC, Prof. dr. Sultana MH Faradz, Ph.D, saat ini jumlah anggota yang bergabung sekitar 90 orang. “Para anggota kami tersebar di seluruh Indonesia. Mereka sebagian besar adalah alumni Konseling Genetika, Ilmu Biomedik Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro,” kata Prof. dr. Sultana kepada tim humas, Jumat (5/11/2021).

Menurut dia, momentum pendirian ISGC dilaksanakan bertepatan dengan peringatan Genetic Counselors Awareness Day (GCAD) 2021. Dia menambahkan, asosiasi ini sangat penting karena bisa menjadi wadah sesama profesi untuk saling berkoordinasi dan bekerjasama khususnya antar para konselor genetika di Indonesia.

“Harapannya nantinya para konselor genetik akan mendapat pengakuan pemerintah sebagai bagian dari pelayan kesehatan, walaupun sekarang sudah dimulai dilaksanakan karena kebutuhan di era genomik dimana diagnosis sudah berdasarkan genom atau DNA,” ujarnya.

Disebutkan, Program Studi (Prodi) S2 Konseling Genetik FK Undip adalah yang pertama kali di Asia Tenggara. Prodi tersebut berdiri tahun 2006, kemudian baru disusul pendirian Prodi sejenis di Singapura, Filipina dan Malaysia. Karena itu, hadirnya ISGC diharapkan dapat memberikan manfaat untuk masyarakat luas, sebab konselor genetika merupakan suatu profesi yang sangat penting dan dibutuhkan dalam memberikan layanan konseling terhadap penyakit-penyakit genetika kepada pasien dan keluarga.

Vice President ISGC, dr. Muflihatul Muniroh, M.Si.Med, Ph.D, menambahkan tujuan didirikannya ISGC juga untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap peran profesi konselor genetika di dunia. Saat ini pengetahuan dan pemahaman yang baik tentang penyakit genetika yang diderita, pola penurunan penyakit, risiko berulang di keluarga, langkah diagnosis, penanganan, dan terapi apa yang bisa menjadi pilihan bagi pasien dan keluarga, masih kurang dipahami oleh masyarakat. Dengan hadirnya ISGC diharapkan tumbuh pemahaman yang lebih baik yang menjadi dasar bagi pasien dan keluarga untuk mengambil langkah kedepan.

“Kami berharap kedepannya profesi Konselor Genetik di Indonesia semakin dapat memberikan manfaat dan peran yang besar bagi masyarakat, khususnya pasien dan keluarga dengan penyakit genetik,” harap dr Liha sapaan akrab Muflihatul Muniroh.

Terkait perayaan peringatan Genetic Counselors Awareness Day Tahun 2021, para konselor genetik membuat konten video singkat tentang profesi konselor genetik secara bersama-sama dengan menggunakan tagar #Iamageneticcounselor (this is the international hashtag), #ANZgeneticcounselling, #gcchat, #GCAwarenessDay. Konten tersebut diharapkan bisa menjadi awal yang baik untuk mengetahui peran konselor genetika. (tim humas)

Share this :