Site icon Universitas Diponegoro

Prodi Doktor Sejarah FIB Undip jadi Rujukan Studi Sejarah dan Budaya Maritim Nasional

SEMARANG-Program Studi (Prodi) Doktor Sejarah Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Diponegoro (Undip) berkembang menjadi rujukan studi sejarah dan budaya maritim nasional. Prodi yang mulai menerima mahasiswa tahun 2017 ini juga sudah pecah telor dengan meluluskan dua doktor baru belum lama ini.

Ketua Program Studi Doktor Sejarah FIB Undip, Prof. Dr. Singgih Tri Sulistiyono, M.Hum, mengatakan meski telah menjadi rujukan sejarah dan budaya maritim, para mahasiswa diperbolehkan membuat penelitian dengan tema lain untuk disertasinya. ‘‘Keunggulan Program Studi Doktor Sejarah FIB Undip adalah pada kemampuan mengkaji  sejarah dan budaya maritim. Meski begitu, tidak menutup kemungkinn mahasiswa membuat penelitian dengan tema lain,’’ kata Prof Singgih, Senin (6/12/2021).

Yang menggembirakan, Prodi Doktor Sejarah juga sudah pecah telor dengan menghasilkan dua lulusan, yaitu Dr. Latifatul Izzah M.Hum. (dosen Unversitas Negeri Jember),  dan Dr. Mohamad Zaki Mahasin, M.Pi dari Kementerian Kelautan dan Perikanan. Dia berharap akan menyusul doktor-doktor baru dari program studi yang dipimpinnya.

Menurut dia, sejak awal dibuka beberapa pengajar dan guru besar yang mengampu memang diketahui memiliki kompetensi pada kajian sejarah maritim dan integrasi nasional. Bidang yang sejalan dengan misi Undip yang menjadi pusat kajian pesisir dan laut. Dalam konteks ini, Prodi Doktor Sejarah Undip ingin berkontribusi pada upaya memecahkan persoalan aktual bangsa melalui perspektif historis.

Sebagai bagian dari lembaga pendidikan tinggi yang terus berproses masuk dalam jajaran world class university, Prodi Doktor Sejarah juga berupaya selalu menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan tuntutan masyarakat sebagai pemangku kepentingan dan pengguna lulusan.  Capaian yang ditetapkan adalah menghasilkan lulusan dengan yang kompeten baik sebagai peneliti, pendidik (guru atau dosen), staf ahli lembaga tinggi negara, serta analis kebijakan publik di bidang sosial budaya.

Meski berbasis pada kajian budaya maritim, mahasiswa diberi bekal untuk mendalami spesialisasi yang sesuai dengan minat mereka. Melalui pemberian kuliah teori selama dua semester, para mahasiswa diberi bekal untuk mengeksplorasi topik dan teori yang relevan termasuk untuk penyusunan disertasinya.

Untuk mendukung publikasi hasil penelitian, Program Studi Doktor Sejarah FIB Undip sudah memiliki jurnal ilmiah sendiri, yakni Journal of Maritime Studies and Natonal Intergration (JMSNI) yang telah terindeks SINTA dengan peringkat ke-3 dan diproyeksikan menjadi jurnal internasional bereputasi. Selain itu, juga dibuka kerja sama dengan lembaga lain untuk kerja sama penelitian melalui joint research and publication. (tim humas)

Share this :
Exit mobile version