Respon seseorang saat menghadapi masalah berbeda-beda. Ada yang optimis ketika dirinya sedang ditimpa banyak masalah, ada juga yang pesimis merasa tidak sanggup dan hidupnya tidak berarti lagi. Respon seseorang ini dipengaruhi oleh seberapa kuat mental seseorang dalam menghadapi masalah.

Bunuh diri sering menjadi jalan pilihan terakhir ketika seseorang merasa masalah hidupnya tidak bisa terselesaikan. Maraknya peristiwa bunuh diri yang diekspose oleh media massa akhir-akhir ini dapat dijelaskan dari kaca mata psikologi.

Annastasia Ediati, S.Psi., M.Sc., Ph.D., Psikolog (Dosen dan Psikolog Fakultas Psikologi Universitas Diponegoro) mengatakan bunuh diri adalah upaya yang disengaja, semua tindakan bunuh diri itu adalah tindakan yang direncana atau tindakan yang dilakukan untuk mengakhiri hidup secara terencana.

“Orang yang bunuh diri itu bukan orang yang rindu kematian tetapi orang yang ingin mengakhiri penderitaan. Sebenarnya itu terjadi karena pikirannya sudah dipenuhi beban apalagi didukung pola pikir bahwa bunuh diri itu adalah opsi. Berdiskusi bisa menjadi salah satu media untuk mengurangi beban masalah misalnya dengan orang tua, agar tidak menyimpulkan masalah dalam pandangannya sendiri. Jadi penentunya adalah apakah mempunyai seseorang untuk bercerita atau teman curhat, seseorang yang bisa dimintai bantuan dan dimintai tolong, hal ini sebagai support system” tuturnya.

Menurut Dr. Annastasia, cara meminta bantuan ketika mengalami banyak persoalan yang pertama adalah dengan bercerita. “Beban itu ada di pikiran dan perasaan, kita membutuhkan solusi, jika hanya memikirkan masalah akhirnya malah overthinking, permasalahan hanya berputar-putar saja dan tidak ada penyelesainnya. Sementara beban perasaan akan menghasilkan perasaan sumpek dan sesak, akan menjadi enak jika sudah lega. Leganya ini karena ada teman bercerita, cara lain mungkin dengan menulis. Menurunkan tekanan emosi tinggal mencari penyalurannya, dapat dengan bercerita, lisan, tertulis atau bisa dialihkan dengan menggambar, melukis bahkan jalan-jalan. Setiap orang memiliki cara yang berbeda-beda tetapi banyak orang memilih bercerita karena bercerita dapat menghasilkan persepktif baru” lanjutnya.

“Dalam menghadapi permasalahan-permasalahan, peliharalah  fighting spirit  hidup dan jangan dibiarkan mati, cari cara agar dapat menemukan support system yang lebih kuat, jangan sendiri, kalau dipikir sendiri pasti akan terasa berat, cari orang lain yang dipercaya serta bantu diri sendiri untuk bertahan mencari jalan keluar, yakini yang diakhiri adalah penderitaan bukan hidup” pungkasnya. (Lin-Humas)

 

Sumber :   IG @unik_oke

 

Share this :