Site icon Universitas Diponegoro

Peroleh Akreditasi FIBAA, Prodi S1 Sastra Indonesia FIB UNDIP Mantap Go International

SEMARANG –SEMARANG – Program Studi (Prodi) S1 Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro (Undip) berhasil lolos penilaian akreditasi internasional dari Foundation for International Business Adminitration Accreditation (FIBAA).

FIBAA merupakan lembaga akreditasi  internasional yang berpusat di Jerman, yang terdaftar di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi untuk penjaminan dan pengembangan kualitas dalam pendidikan tinggi.

Dekan FIB Undip, Dr. Nurhayati, M.Hum mengatakan, diperolehnya akreditasi Internasional per 26 November 2021 sampai lima tahun ke depan ini, memantapkan Prodi S1 Sastra Indonesia FIB Undip, untuk Go International. Hal ini menurutnya, merupakan hasil kerja keras dari semua lini dan dukungan semua pihak di lingkungan Undip.Capaian yang membanggakan ini juga atas dukungan dan kepercayaan rektor Undip dan jajarannya, pimpinan LP2MP dan jajarannya, serta seluruh civitas akademika, tenaga kependidikan, alumni, dan stakeholder. ‘’Terima kasih atas doa dan supportnya,” terangnya, Selasa (21/12/2021).

Di satu sisi pengakuan tersebut juga menjadi bukti  FIB Undip memiliki kualifikasi yang bisa dipertanggungjawabkan. Ini mengingat untuk lolos dari penilaian FIBAA tidaklah mudah.Dengan akreditasi Internasional ini, pihaknya bertekad secara bersama-sama dengan seluruh elemen membawa FIB Undip menjadi fakultas riset yang unggul di Asia Tenggara pada tahun 2025. Tekad tersebut sekaligus sebagai penegasan mendukung Undip di jajaran World Class University (WCU). FIB Undip berkomitmen memperkuat visinya, yakni menjadi fakultas riset yang unggul di Asia Tenggara pada tahun 2025 dalam bidang kebudayaan yang meliputi sastra, bahasa, sejarah, antropologi, perpustakaan, filsafat, dan kearsipan.

Punya Banyak Keunggulan

Sementara itu, Ketua Prodi Sastra Indonesia FIB Undip  Dr. Sukarjo Waluyo, S.S., M.Hum mengatakan, sangat bersyukur atas raihan akreditasi internasional ini. ‘’Dengan raihan akreditasi ini membuat prodi kami berkesempatan untuk makin berinteraksi dan berkiprah di tingkat Internasional,’’ jelasnya.

Menurutnya, terutama terkait dengan program yang Prodi S1 Sastra Indonesia miliki, yakni mata kuliah BIPA (Bahasa Indonesia Bagi Penutur Asing).

‘’Dimana program ini sudah berlangsung puluhan tahun, dan  tiap tahun kami menerima mahasiswa asing (dari luar negeri),’’ jelasnya.

Diantaranya dari China, Jepang, Thailand, Myanmar, Cheko, Slovakia, Polandia, Libya, Mesir, dan beberapa negara Afrika. Kemudian Madagaskar, Vietnam, Argentina, dan lain-lain.

‘’Program ini dikhususkan bagi yang ingin belajar budaya dan bahasa Indonesia,’’ jelasnya.

Prodi S1 Sastra Indonesia juga sudah menjalin kerjasama dengan beberapa universitas dari luar negeri. Diantaranya, seperti dengan Tasmania Universirty, Universiti Brunei Darussalam, Universiti Kebangsaan Malaysia, Universitas Islam Internasional Malaysia, Hankuk University di Korea, dan Leiden University Belanda.

‘’Adapun yang sudah kami lakukan adalah dalam bentuk webinar dan diskusi imiah bersama, dan akan diteruskan untuk riset bersama,’’ jelasnya, Selasa (21/12/2021).

Prodi S1 Sastra Indonesia, FIB Undip juga memilki keunggulan lainnya, yang tidak dimiliki oleh prodi yang sama di universitas lainnya.

‘’Prodi kami punya objek riset penelitian yang menarik, yakni kebudayaan Jawa Pesisiran, yang jadi rujukan sejumlah peneliti baik dari dalam maupun luar negeri.  Kebudayaan Jawa Pesisiran ini merupakan  topik khas yang hanya dimiliki Prodi S1 Sastra Indonesia FIB Undip,’’ jelasnya.

Selain itu, juga memiliki  tiga peminatan, yaitu sastra, filologi, dan lingustik.

‘’Pertama, peminatan sastra kita selalu update membuka diri terhadap perkembangan sastra kontemporer seperti sastra cyber, grafiti, komik, dan sebagainya. Kedua, kami punya peminatan filologi, yakni membahas naskah klasik tentang Jawa Pesisiran dan sastra pesantren, sedangkan yang ketiga, yakni peminatan linguistik yang membahas bahasa Indonesia dan Jawa Pesisiran dalam praktiknya,’’ jelasnya. (tim humas)

 

Share this :
Exit mobile version