Site icon Universitas Diponegoro

dr. Enny Probosari, M.Si., Med, Sp.GK (K): Gizi Seimbang Mencegah Obesitas

Gizi seimbang merupakan salah satu cara untuk menjaga daya tahan tubuh, dimulai dengan pola makan yang baik. Dengan begitu, tubuh mendapatkan gizi yang cukup dan dapat menjalankan fungsinya tanpa masalah. Gizi seimbang merupakan susunan pangan sehari-hari yang mengandung zat gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, memperhatikan prinsip keanekaragaman pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup bersih dan memantau berat badan secara teratur dalam rangka mempertahankan berat badan normal untuk mencegah masalah gizi.

“Gizi yang seimbang adalah porsi yang seimbang antara berbagai zat gizi yang ada, antara karbohidrat, protein, dan lemak, artinya berada dalam jumlah yang seimbang. Selain seimbang juga ada variasi yang bermacam-macam, makanannya tidak boleh itu-itu saja tetapi menyeimbangkan kebutuhan tubuh sendiri. Kebutuhan tubuh harus dilihat dari berat badan dan diseimbangkan dengan aktivitasnya. Kebutuhan energi dihitung berdasarkan berat badan serta disesuaikan dengan faktor aktivitas dari seseorang” tutur  dr. Enny Probosari, M.Si., Med., Sp.GK (K), Dokter Spesialis Gizi Klinik Rumah Sakit Nasional Diponegoro Universitas Diponegoro.

Mengenai obesitas, dr. Enny menyampaikan obesitas merupakan suatu keadaan dimana terjadi penimbunan lemak yang berlebihan dalam tubuh dan menimbulkan gangguan kesehatan.

“Bagi anak-anak, sarapan wajib hukumnya agar anak-anak tidak suka ngemil, apalagi lagi jika menyukai minuman-minuman manis, jadi kondisi-kondisi seperti itu harus diwaspadai. Cemilan-cemilan itu turut menyumbangkan kalori, natrium atau garam yang tinggi yang akan memicu timbulnya obesitas. Harapannya dengan sarapan, rasa lapar anak-anak sudah terkendali. Pada anak-anak memang tidak dianjurkan diet ketat karena anak-anak masih dalam masa perkembangan sehingga harus memilih makanan dengan gizi seimbang, ada nasi, sayur, buah, dan lauk. Pilihan lauk ini yang harus diperhatikan, misalnya menghindari penggunaan tepung untuk meminimalisir kalori. Pola modifikasi makanan harus diubah, dan mengajak anak beraktivitas, seperti senam atau olah raga ringan” terangnya.

“Pantau berat badan, selalu dalam kondisi berat badan yang seimbang, itu yang lebih baik dan makan sesuai kebutuhan, bukan keinginan. Makanlah dengan prinsip gizi seimbang, jangan lupa cairan dan melakukan aktivitas fisik dengan teratur, dalam seminggu 5 sampai 7 kali upayakan melakukan aktivitas fisik” pesan dr. Enny. (Lin-Humas)

 

Share this :
Exit mobile version