Site icon Universitas Diponegoro

UNDIP Bersama dengan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Gelar Sosialisasi Peningkatan Inklusi Keuangan Syariah bagi Segmen UMKM di Jawa Tengah

Sebagai bagian dari implementasi Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI) sebagaimana diamanatkan oleh Peraturan Presiden No. 114/2020, edukasi dan literasi keuangan merupakan elemen penting dalam peningkatan inklusi keuangan di Indonesia.

Dalam rangka meningkatkan tingkat inklusi keuangan di Indonesia, Universitas Diponegoro (Undip) bersama dengan Sekretariat Dewan Nasional Keuangan Inklusif (SDNKI) Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Pegadaian Syariah, dan Pemerintah Daerah (Provinsi/Kabupaten/Kota) di Jawa Tengah telah menyelenggarakan Sosialisasi Peningkatan Inklusi Keuangan Syariah bagi UMKM di Provinsi Jawa Tengah pada Jum’at, 26 Agustus 2022 bertempat di Hall Gedung Lab KWU Lantai 4 Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro (FEB Undip).

Pada kegiatan sosialisasi ini dihadiri oleh Deputi 1 Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah, Rektor dan Dekan FEB Undip beserta jajarannya, Direktur Pemasaran dan Pengembangan Produk PT. Pegadaian, segenap Satuan Kerja Perangkat Daerah di Provinsi Jawa Tengah, Civitas Akademika Undip, serta forum Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Jawa tengah.

Selain itu, kegiatan sosialisasi ini turut mengundang beberapa narasumber yakni Asisten Deputi Keuangan Inklusif dan Keuangan Syariah, Senior Vice President Unit Usaha Syariah PT. Pegadaian, Wakil Dekan 1 FEB Undip, dan Kepala Dinas Koperasi UKM Pemrov Jateng.

Pada sambutannya, Rektor Undip Prof. Dr. Yos Johan Utama, S.H., M.Hum. mengungkapkan bahwa Undip mendukung sistem ekonomi syariah. “Undip itu didalam peraturannya sudah dijelaskan bahwa bisnis Undip non ribawi. Makanya kita syukuri nikmat ini.” ucap Pro. Yos.

Prof. Yos menambahkan bahwa dengan adanya penguatan ekonomi syariah untuk UMKM, akan meningkatkan dan menguatkan ekonomi Indonesia. “Saya yakin dengan adanya penguatan ekonomi syariah untuk UMKM, ekonomi Indonesia akan meningkat, karena kekuatan yang sebenarnya ekonomi Indonesia ternyata justru di UMKM.” tambahnya.

“Kekuatan ini yang ingin Undip ajarkan kepada para mahasiswanya. Spirit of entrepreneurship ini yang saya harapkan, apalagi basis sistem ekonominya yang syariah dan non ribawi. Undip akan mendukung melalui beberapa hal, seperti pengabdian masyarakat dan riset. Kemudian berikan teman-teman UMKM ini kursus-kursus yang bersertifikat dan gratis.” tutur Prof. Yos.

Sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) adalah salah satu segmen yang menjadi sasaran prioritas dalam upaya peningkatan inklusi keuangan di Indonesia. Indonesia mempunyai jumlah UMKM yang besar sehingga mampu menyerap tenaga kerja dan turut mendukung pemulihan ekonomi nasional.

Disisi lain, wirausahawan Indonesia didominasi oleh pelaku usaha pemuda berusia 25 hingga 34 tahun. Seperti halnya dengan Segmen UMKM, segmen Pemuda menjadi prioritas dalam upaya Pemerintah untuk meningkatkan inklusi keuangan hingga 90% pada tahun 2024. Selain peningkatan inklusi keuangan, forum ini juga turut mendorong perkembangan keuangan syariah dan aktivitas ekonomi yang mendukungnya mulai dari sektor makanan halal hingga keuangan syariah.

Deputi 1 Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Dr. Iskandar Simorangkir, S.E., M.A. menjelaskan bahwa diperlukan sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pihak untuk mendukung program inklusi keuangan sehingga dapat membantu percepatan pemulihan ekonomi nasional.

“Saya berharap Perguruan Tinggi dapat meningkatkan perannya tidak hanya sebagai tempat pembelajaran, namun juga sebagai pengantar bagi mahasiswa, ataupun lulusannya yang ingin berwirausaha.” ucap Iskandar.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Sumarno mengungkapkan bahwa peningkatan kapasitas UMKM melalui penguatan akses pembiayaan yang inklusif diharapkan mampu mendorong UMKM untuk naik kelas. Untuk meningkatkan skala usaha bagi UMKM agar naik kelas diperlukan akses pembiayaan yang memadai salah satunya melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) Syariah.

Pada kegiatan ini juga dilaksanakan penyerahan secara simbolis berupa penyaluran KUR Syariah kepada UMKM naik kelas Binaan Pegadaian Syariah dan penyerahan tabungan emas kepada para pembina dari masing-masing Kabupaten/Kota Jawa Tengah.

Share this :
Exit mobile version