, ,

Rayhan Zahra Fatin (Wisudawan ke-168 UNDIP): Kuliah Itu Mengembangkan Potensi dan Pola Pikir

“Selama saya kuliah di Universitas Diponegoro, saya mengikuti beberapa kegiatan selain kuliah seperti mengikuti organisasi, kepanitiaan, dan magang yang diadakan oleh kampus untuk menambah pengalaman dan relasi. Organisasi yang saya ikuti diantaranya Prisma Undip Angkatan 32 sebagai anggota dan BEM Fakultas Peternakan dan Pertanian 2020 sebagai staff ahli bidang media dan komunikasi. Sedangkan kepanitiaan yang saya ikuti antara lain Tryout Suratos 2020 yang diadakan oleh Pamudi Solo sebagai wakil koordinator logistik, ODM FPP Undip 2019 dan Dies Natalis Undip ke-62 sebagai staff divisi logistik, panitia free class photography yang diadakan oleh Prisma Undip, sebagai volunteer Youth Agricareture 2019 yang diadakan oleh IAAS LC Undip” ungkap Rayhan Zahra Fatin, Wisudawan Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro yang di Wisuda ke-168.

“Belajar di Undip memberikan banyak hal baru yang saya pelajari dan jumpai baik dalam bidang akademik maupun non-akademik. Berada di lingkungan prodi saya yaitu Agroekoteknologi yang penuh dengan praktikum beserta laporannya, mengajarkan untuk bisa multitasking, mengatur waktu dengan baik, dan bagaimana menyatukan pikiran, ide-ide, serta argumen dari sudut pandang yang berbeda dalam suatu kelompok. Kesan kuliah di Agroekoteknologi cukup memacu semangat, banyak sekali kejutan-kejutan di setiap semesternya, selain itu juga mengajarkan saya untuk lebih menghargai pangan dan petani di seluruh dunia” lanjutnya.

Peraih IPK 3,97 ini menyampaikan pesan bahwa pendidikan dan berorganisasi memiliki peranan penting dalam kehidupan, bangsa dan negara. “Nelson Mandela pernah berkata ‘Pendidikan adalah senjata paling mematikan di dunia, karena dengan pendidikan, Anda dapat mengubah dunia’. Kuliah bukan ajang kompetisi seperti siapa yang lulus duluan, mendapat IPK tinggi, atau mendapat gelar yang tinggi, tetapi kuliah adalah bagaimana kita dapat mengembangkan potensi dan pola pikir yang kita miliki untuk lebih peka dan tidak berpikiran sempit dalam menghadapi sebuah realita. Jalanlah sesuai langkahmu, karena setiap orang punya masanya sendiri-sendiri” pungkasnya. (Lin-Humas)

Share this :

Kategori

Arsip

Berita Terkait