Site icon Universitas Diponegoro

Nafa Aurellia Azizah (Wisudawan ke-168 UNDIP): Ilmu Dapat Diperoleh Dimanapun Kita Berada

“Saya merasa kurikulum pendidikan di Universitas Diponegoro sangat baik karena menggabungkan berbagai metode pembelajaran seperti diskusi, presentasi, penelitian, dan juga terdapat banyak praktik. Penggabungan berbagai metode tersebut dapat menyerap informasi menjadi jauh lebih optimal jika dibandingkan dengan membaca materi dan lecture dosen semata. Lingkungan pembelajaran juga sangat kondusif. Sumber belajar pun cukup lengkap. Saya sangat mengapresiasi program Academic Writing Skill yang diselenggarakan pihak universitas kepada mahasiswa baru. Informasi tersebut sangat membantu dan seringkali tidak ditemukan di kampus lain” ungkap Nafa Aurellia Azizah, Wisudawan ke-168 Universitas Diponegoro dari Fakultas Psikologi.

“Selama menjalani perkuliahan di Undip, saya mengikuti berbagai kegiatan baik akademik maupun non-akademik. Di bidang akademik, saya sempat bergabung sebagai asisten peneliti dengan dosen Fakultas Psikologi Undip. Adapun di bidang non akademik, saya bergabung dengan berbagai organisasi dan project baik di dalam kampus, tingkat regional, maupun internasional. Beberapa kali mengikuti program magang demi meningkatkan kemampuan di bidang professional. Selain itu juga mengikuti courses dan sertifikasi yang dapat mendukung kompetensi saya bersaing di dunia kerja” lanjut peraih IPK 3.84 ini.

Nafa merupakan awardee XL Future Leaders, yakni program beasiswa kepemimpinan yang diselenggarakan oleh PT. XL Axiata, Tbk. Dalam seleksinya, ia bersaing dengan lebih dari 17.000 pendaftar untuk kemudian disaring menjadi 150 awardees. Dalam program XLFL, ia mengikuti berbagai workshop, mentoring, volunteering project, serta final project berupa IoT Innovation.

“Ilmu bisa didapatkan dimana saja. Jangan pernah puas hanya dengan pembelajaran yang didapatkan di kelas, terlebih dengan perkembangan informasi, teknologi, dan lingkungan yang begitu pesat. Kurikulum perkuliahan sudah baik, namun masih perlu ditambah dengan keterampilan real case, dan hal tersebut dapat diperoleh melalui organisasi, magang, dan berbagai kegiatan lainnya. Organisasi juga sangat membantu pengembangan soft skills, seperti kemampuan beradaptasi, problem solving, team work, time management, dan juga komunikasi. Keterampilan tersebut akan sangat dibutuhkan begitu lulus dari universitas, apakah ingin menjadi karyawan, wiraswasta, atau akademisi” terangnya. (Lin-Humas)

Share this :
Exit mobile version