Site icon Universitas Diponegoro

Dr. dr. Sri Winarni, M.Kes. (Dosen FKM UNDIP): Suplementasi Zinc Guna Meningkatkan Hormon Testosteron pada Petani Pria yang Terpapar Pestisida

Sebanyak 10-22% infertilitas ditemukan di Indonesia yang disebabkan oleh banyak faktor, termasuk kualitas spermatozoa, meliputi konsentrasi, jumlah, kecepatan gerak, morfologi dan viabilitas spermatozoa. Kualitas spermatozoa dapat dipengaruhi oleh paparan pestisida yang menyebabkan gangguan spermatogenesis. Penyembuhan melalui jalur non hormonal dilakukan dengan suplementasi antioksidan untuk memperbaiki kualitas spermatozoa” tutur  Dr. dr. Sri Winarni, M.Kes., Dosen Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro.

 “Penelitian yang saya angkat ini merupakan true experimental dengan Randomized Controlled Trial (RCT) pada 41 petani infertil terpapar pestisida. Suplementasi yang diberikan yakni Zinc, Vitamin E, Vitamin C, dan glutathione. Dengan cara mengukur kualitas spermatozoa sebelum dan sesudah diberikan suplemen, kemudian kadar hormon testosteron diukur menggunakan metode CMIA (Chemiluminescent Microparticle Immunoassay)” ungkapnya.

Penelitiannya tersebut bertujuan untuk membuktikan pengaruh suplementasi antioksidan eksternal terhadap peningkatan hormon testosteron, kualitas spermatozoa (konsentrasi, presentase morfologi spermatozoa normal, mobilitas progresif spermatozoa dan total spermatozoa motil), SOD2, dan penurunan 8-OHdG pada petani pria pasangan interfil di wilayah pertanian Kabupaten Brebes yang terpapar pestisida.

Lebih Lanjut ia mengatakan mengenai hasil penelitian yang menunjukan bahwa ada perbedaan konsentrasi spermatozoa antara sebelum dan sesudah diberikan suplemen, tidak ada perbedaan signifikan kadar hormon testosteron, presentase morfologi spermatozoa normal, motilitas progresif spermatozoa, total spermatozoa motil, kadar  SOD2, dan kadar 8-OhdG antara sebelum dan sesudah diberikan suplemen.

“Pemberian suplemen tersebut berpengaruh terhadap peningkatan konsentrasi spermatozoa pada kelompok perlakuan. Kondisi tersebut tidak ditemukan pada komponen kualitas spermatozoa yang lain” pungkas Dr. Sri Winarni. (Lin-Joshua/Humas)

Share this :
Exit mobile version