Site icon Universitas Diponegoro

Tim KKNT Undip Terapkan Program terkait ODF Bertema Water, Sanitation, and Hygiene (WASH) di Desa Pagerejo, Kabupaten Wonosobo

Indonesia dengan wilayahnya yang sangat luas dan populasi yang padat masih berupaya menanggulangi masalah kebersihan, dan hal tersebut merupakan tanggung jawab seluruh lapisan masyarakat untuk mengatasinya sesuai dengan tujuan SDGs ke-6 yaitu Clean Water and Sanitation. Aktif berkontribusi dalam memberikan informasi dan solusi terkait dengan air, sanitasi, dan hygiene kepada masyarakat Desa Pagerejo, Kecamatan Kertek, Kabupaten Wonosobo, Tim KKN Tematik Universitas Diponegoro (Undip) 2022/2023 melaksanakan program kerja dengan tema “Water, Sanitation, and Hygiene (WASH)”.

Terdapat 7 mahasiswa Undip yang tergabung dalam tim KKNT Undip Desa Pagerejo yaitu  Iqbal Andra Santana (Perencanaan Tata Ruang dan Pertanahan 2019), Irma Setyaningrum (Antropologi Sosial 2019), Anisa Yulinar Anggarani (Ilmu Gizi 2019), Kamelia Anggi (Kesehatan Masyarakat 2019), Adira Putri Ramadhanti (Kesehatan Masyarakat 2019), Ago Agus Jumadi (Kesehatan Masyarakat 2021), dan Anisa Firdaus (Perencanaan Tata Ruang dan Pertanahan 2019).

Iqbal Andra Santana selaku Koordinator Desa tim KKNT Undip Desa Pagerejo menceritakan alasan timnya memilih Desa Pagerejo, Kecamatan Kertek yang terletak di antara Gunung Sindoro dan Gunung Sumbing sebagai lokasi KKN mereka. “Di Desa Pagerejo masih banyak masyarakat yang melakukan BABS (Buang Air Besar Sembarangan) serta belum mengetahui dampak dari BABS terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat. Pelaksanaan program ini akan melibatkan berbagai pihak di antaranya masyarakat, kader kesehatan, perangkat desa, Puskesmas, dan Dinas Kesehatan,” tutur Iqbal.

Program unggulan tim KKNT Undip Desa Pagerejo antara lain Sosialisasi Kepada Masyarakat Desa Pagerejo Mengenai Open Defecation Free (ODF), di mana tim KKNT Undip memberikan sosialisasi kepada masyarakat Desa Pagerejo mengenai STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat), gambaran perilaku BABS, dampak yang timbul akibat BABS, upaya pencegahan dan pengendalian BABS, serta memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai pentingnya menjalankan hygiene sanitasi. Program kedua yaitu Pendataan Kondisi Open Defecation Free (ODF) di Desa Pagerejo yang bertujuan untuk mengetahui jumlah KK di Desa Pagerejo yang sudah melakukan ODF dan belum melakukan ODF. Melalui sistem Gema Bang Jamet (Gerakan Masyarakat Bangun Jamban Sehat), masyarakat dan pemerintah daerah bekerja sama untuk menyelesaikan masalah perilaku BABS yang tanpa disadari telah memberikan dampak buruk bagi kehidupan masyarakat di Wonosobo.

Program ketiga, Pemetaan Kondisi Open Defecation Free (ODF) Berdasarkan KK di Desa Pagerejo memiliki tujuan untuk mengetahui persebaran lokasi ODF di Desa Pagerejo berdasarkan jumlah KK. Program ini merupakan tindak lanjut dari program pendataan ODF dan pemetaannya diolah menggunakan aplikasi ArcGis. Pemetaan ini diharapkan dapat menjadi acuan dan gambaran secara spasial bagi para stakeholder untuk melakukan intervensi terkait ODF. Program keempat yakni Penerapan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) pada Siswa Sekolah Dasar di Desa Pagerejo. Tim KKNT Undip mengajarkan tata cara hygiene sanitasi yang baik dan benar serta menerapkan kebiasaan CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun) secara rutin di kalangan siswa sekolah dasar. Program CTPS merupakan salah satu upaya pencegahan penyebaran penyakit menular. Diharapkan dari program-program unggulan tim KKNT Undip Desa Pagerejo, masyarakat dapat menerapkan perilaku hidup sehat dimulai dari hal-hal kecil dan mengajarkan kebersihan kepada anak-anak sejak dini.

Selain menjalankan program WASH, tim KKNT Undip Desa Pagerejo juga berpartisipasi dalam acara tenongan di Dusun Pagerotan. Tradisi tenongan dilaksanakan di komplek makam Kyai Sunan Puger (Makom Sikramat) setiap 70 hari sekali dan bertepatan dengan Jumat Kliwon. Acara tersebut merupakan bentuk manifestasi kekuatan pemersatu warga dan mempererat silaturahmi antar warga, dengan kegiatan mendatangi makam Sunan Puger dengan membawa tenong berisi nasi Golong yang diletakan di atas kepala (sunggi).

Menurut Iqbal beserta timnya, KKN Tematik memegang peranan penting dalam adaptasi perubahan perilaku masyarakat. Mahasiswa terjun secara langsung dalam menganalisis dan mempelajari permasalahan, serta memberikan solusi yang tepat terhadap permasalahan di desa lokasi KKN.

“Pesan untuk teman-teman yang akan melaksanakan KKN secara luring, selalu jaga nama baik Undip serta jaga etika dan sopan santun. Jalankan program KKN dengan baik dan sungguh-sungguh, serta ikuti kegiatan desa agar lebih mudah beradaptasi dengan masyarakat setempat,” pungkas Iqbal. (Titis – Public Relations)

 

Share this :
Exit mobile version