Kebutuhan susu di Indonesia diperkirakan sebanyak 3,6 – 4 juta ton, akan tetapi hanya terpenuhi dari dalam negeri sebanyak 1,8 – 2 juta ton, sehingga sisanya sekitar 2 juta ton harus diimpor berupa bahan baku susu dari luar negeri.Salah satu penghambat peningkatan produksi susu adalah adanya penyakit mastitis yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus dan Staphylococci. Penyakit mastitis dapat menurunkan jumlah produksi dan kualitas susu. Kerugian ekonomi yang diakibatkan mastitis antara lain penurunan produksi susu per kwartir per hari (9 – 45,5%), penurunan kualitas susu yang mengakibatkan penolakan susu mencapai 30- 40%, penurunan kualitas hasil olahan susu, peningkatan biaya perawatan dan pengobatan serta pengafkiran ternak lebih awal.

Penyakit mastitis pada sapi dapat dicegah dengan mencelupkan puting ke dalam larutan antiseptik setelah proses pemerahan selesai (teat dipping). Sampai saat ini, industri peternakan sapi perah masih banyak menggunakan antiseptik sintesis. Antiseptik sintetis memiliki beberapa kekurangan yaitu dapat meninggalkan residu kimia pada susu. Jika Susu yang mengandung residu kimia dikonsumsi oleh manusia maka akan sangat berbahaya bagi kesehatan.

Dengan adanya permasalahan tersebut, mendorong tiga mahasiswa dari Fakultas Peternakan dan Pertanian Universitas Diponegoro yang terdiri dari Muhammad Zainul Asror (Peternakan 2015), Endah Wulandari (Peternakan 2015) dan Tituk Suselowati (Peternakan 2015) untuk menciptakan IPO-GREEN : antiseptik herbal dari daun ubi jalar merah (Ipomoea batatas Poir) yang dituangkan dalam Program Kreativitas Mahasiswa 2018. Tim ini dibimbing oleh drh. Dian Wahyu Harjanti, Ph.D. dari Laboratorium Produksi Ternak Potong dan Perah.

IPO-GREEN dibuat dari bahan baku daun ubi jalar merah merah (Ipomoea batatas Poir). Daun ubi jalar merah memiliki senyawa aktif saponin, flavonoid, dan polifenol yang berfungsi sebagai antibakteri dimana mampu menghambat pertumbuhan bakteri. Selain itu daun ubi jalar merah juga memiliki kandungan senyawa aktif antosianin. Antosianin adalah bagian dri senyawa fenol yang tergolong flavonoid yang menyebabkan warna ungu pada daun. Fungsi senyawa antosianin yaitu sebagai antioksidan yang mampu menghambat oksidasi toksik. Adanya senyawa antibakteri ini diharapkan dapat mencegah masuknya bakteri ke dalam puting setelah dilakukannya proses pemerahan, sehingga dapat mencegah penyakit mastitis.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa antiseptik IPO-Green berbahan dasar ekstrak daun ubi jalar merah dengan konsentrasi 1% saja sudah terbukti efektif dalam menurunkan jumlah cemaran bakteri dalam susu dan tingkat peradangan pada jaringan interna kelenjar mammary. Penurunan jumlah bakteri dan sel radang terjadi setelah 5 hari pemakaian dan semakin menurun selama 10 hari penelitian. Jika dibandingkan dengan antiseptik komersial povidone iodine 10%, efektifitasnya adalah sama, baik sebagai antibakteri maupun antiradang. Tidak ada penurunan pada produksi susu maupun kandungan nutrisi susu selama masa treatment menggunakan IPO-Green. Hal ini menunjukkan bahwa selain mampu menjaga kesehatan kelenjar mammary, IPO-Green juga dapat menjaga produktivitas sapi perah.

“Kami berharap melalui IPO-GREEN ini dapat dijadikan antiseptik teat dipping herbal untuk mencegah penyakit mastitis, sehingga nantinya dapat diterapkan secara luas di kalangan masyarakat. Selain itu kami berharap IPO-GREEN ini dapat digunakan sebagai acuan pemerintah maupun pelaku industri baik sapi perah maupun kambing perah untuk memanfaatkan antiseptik herbal secara lebih luas” ujar Asror selaku ketua tim IPO-GREEN.

Lebih lanjut : Tim Ipo Green 085330069860

Share this :