Site icon Universitas Diponegoro

Mahasiswa Fisika UNDIP Ciptakan Alat Desper sebagai Solusi Krisis Air Bersih

Prestasi anak-anak bangsa ini layak dibanggakan. Tiga mahasiswa Fisika Universitas Diponegoro membuat sebuah inovasi bernama DESPER (Destilasi Super).  Hani Ma’rufah bersama dua rekan di kampusnya, Ragil Adi Nugroho, dan Lana Milatul Khusna menggagas sebuah alat yang berfungsi untuk pemurnian atau pengurangan kadar garam (salinitas) air laut sehingga dihasilkan air tawar yang memiliki tingkat salinitas yang rendah.

“Kami melihat fakta bahwa permasalahan krisis air bersih masih saja terjadi di daerah pesisir yang semakin meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk. Padahal air bersih merupakan kebutuhan paling penting untuk menunjang aktivitas hidup manusia.” ujar Hani.

Diperlukan usaha-usaha penyedian air bersih baik dalam skala besar maupun skala kecil untuk menjaga kesehatan  penduduk khususnya untuk penyediaan air bersih wilayah pesisir.

“Selama ini telah dikenal berbagai macam pengolahan air laut menjadi air bersih, antara lain: reverse osmosis, elektrodialysis, transmembran distillation dan evaporation. Namun kelemahan dari metode tersebut adalah memiliki biaya yang tinggi. Maka dari itu kami membuat sebuah inovasi bernama DESPER (Destilasi Super) dimana alat tersebut memiliki fungsi yang sama tetapi memiliki biaya yang lebih murah.” lanjutnya.

Mahasiswi 19 tahun ini menjeleaskan bahwa alat DESPER yang dibuat berbasis lensa cembung, fotokatalis Ag doped ZnO dan pemanas bertenaga surya. Lensa cembung berfungsi untuk memfokuskan radiasi sinar matahari dan mempercepat pemanasan dalam destilator sehingga proses evaporasi air laut dapat berlangsung lebih cepat. Ag doped ZnO berfungsi untuk menjaga kualitas air hasil destilasi melalui proses fotokatalis yang dapat mereduksi logam berat dan membunuh bakteri. Sifat hidrofilik Ag doped ZnO dapat mempercepat gerak jatuh air ke dalam wadah penampung sehingga meminimalisir air yang telah mengembun untuk jatuh kembali ke dalam wadah evaporator.

“Kami berharap dengan adanya alat DESPER ini dapat mengurangi permasalahan krisis air bersih di daerah pesisir.” terangnya.

Butuh waktu tiga bulan untuk menyelesaikan alat DESPER ini. Ketiganya merancang alat ini di Laboratorium Material Fisika, Universitas Diponegoro dengan bantuan dosen pembimbing Prof. Dr. Heri Sutanto, S.Si., M.Si.

Info lebih lanjut: 085876752580

Share this :
Exit mobile version