, ,

Tim Force Majeure UNDIP Raih Juara 2 pada Kompetisi International Bridge Design Competition Tahun 2023

Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Diponegoro (Undip) kembali meraih prestasi yang membanggakan. Kali ini melalui Tim Force Majeure Undip yang berhasil meraih Juara 2 pada kompetisi International Bridge Design Competition (IBDC) Tahun 2023.

Tim Force Majeure Undip yang terdiri dari Muhammad Toha Sitanggang (sebagai ketua tim), Ifan Hasnan Taufiqur Rohman, dan Hafidho Asyam Bagusrama ini merupakan mahasiswa Teknik Sipil angkatan 2019 dan dibimbing oleh Hardi Wibowo, S.T., M.Eng.

Rangkain kompetisi telah dilakukan sejak tanggal 6 Februari 2023 hingga tanggal 6 Mei 2023. Terdapat 13 tim dari berbagai Universitas di Indonesia yang beradu gagasan serta ide dalam perancangan jembatan. Dari 13 tim tersebut akhirnya didapatkan 5 finalis sekaligus pemenang dari IBDC 2023, dimana Juara 1 diraih Tim ERGO ITS; Juara 2 diraih Tim Force Majeure Undip; Juara 3 diraih Tim Jayandaru IT Universitas Negeri Malang; Juara Harapan 1 diraih oleh Tim DAKSA ITS; dan Juara Harapan 2 diraih oleh Tim SS 06 Makayasa UNS.

Selaku ketua Tim Force Majeure Undip Muhammad Toha Sitanggang menuturkan berbagai persiapan telah dilakukan menjelang mengikuti kompetisi. “Kita sudah sering mengikuti kompetisi sejenis, sehingga untuk adaptasi tidak terlalu masalah. Selama pengerjaan case dan penyusunan proposal kompetisi juga kemarin butuh waktu kurang lebih 1 minggu,” ucapnya.

“Perasaannya tentu saja senang dan puas tapi merasa kurang saja belum bisa Juara 1 di rumah sendiri,” tambah Toha.

IBDC 2023 merupakan kompetisi yang diadakan dalam rangkaian acara The 11th Civil Engineering Innovation Contest (CEIC) 2023 Teknik Sipil Universitas Diponegoro, dan mengusung tema “Strong And Innovative Bridge Design In Sustainable Disaster Mitigation Efforts for Better Future Development”.

Kegiatan IBDC 2023 diawali dengan pembagian study case kemudian peserta diminta untuk membuat proposal perencanaan yang memuat berbagai elemen desain serta analisa struktur jembatan.

Setelah itu proposal dikumpulkan dan dilakukan penilaian oleh juri terkait. Lalu didapatkan 5 finalis terbaik, dan seluruh finalis diminta untuk membuat video presentasi serta Power Point yang dipresentasikan secara offline pada tahap final yang dilakukan di Universitas Diponegoro.

Pada tahap final peserta dipersilahkan mempresentasikan hasil desainnya dan dilakukan sesi tanya jawab oleh juri.

Share this :

Kategori

Arsip

Berita Terkait