, , ,

Pengenalan Teknologi Ramah Lingkungan Biopori di Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro untuk Mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) #15

Semarang [09-06-2023]- Tim Pengabdian Masyarakat Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro (Undip) melakukan kunjungan ke kantin Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro. Pada kesempatan ini, tim mengusung tema “Pengelolaan Teknologi Ramah Lingkungan di Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro untuk Mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) #15”. Tim kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini terdiri dari para dosen dan juga mahasiswa, yaitu Anggun Puspitarini Siswanto, S.T., Ph.D., Mohamad Endy Julianto, S.T., M.T., Hermawan Dwi Ariyanto, S.T., M.Sc., Ph.D., Nurul Pudiastutiningtyas, S.T., Elsan Febiyanti, Alvina Shafa Safira, dan Muhammad Iqbal Setya Wardhana. Pada kegiatan ini, Tim memberikan pelatihan dan pengenalan mengenai aplikasi teknologi ramah lingkungan (biopori) sebagai pengolahan sampah organik.

Biopori merupakan salah satu teknologi ramah lingkungan berupa lubang berpori untuk pengolahan sampah organik, hingga menghasilkan pupuk kompos. Selain sebagai alat pengolahan sampah organik, biopori memiliki peran penting dalam menangkal banjir serta membantu meneruskan air hujan ke dalam tanah hingga manjadi air tanah yang berkualitas.

Sesuai dengan SDGs poin 15 mengenai kehidupan daratan, pelatihan biopori ini dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan dan pengenalan teknologi ramah lingkungan yang dapat membantu menjaga daratan terutama tanah. Pelatihan ini dilaksanakan di lingkungan kantin Sekolah Vokasi yang diikuti oleh semua pengelola kantin. Pelatihan diawali dengan pemberian materi mengenai Biopori kemudian dilanjutkan demonstrasi penggunaan teknologi ramah lingkungan (biopori) dalam mengolah sampah organik.

Anggun Puspitarini Siswanto, S.T., Ph.D., (Ketua Tim Pengabdian Masyarakat) “dengan alat yang sederhana ini, selangkah dapat membantu melindungi bumi kita, karena alat ini memiliki banyak manfaat diantaranya solusi pengolahan sampah organik, penangkal banjir, memperbaiki kualitas air tanah serta mendukung ekosistem dalam tanah hingga membuat tanah subur”. “Semoga alat ini dapat bermanfaat dan membantu mengatasi sampah organik di lingkungan” lanjutnya.

Endang, salah satu pengelola kantin Sekolah Vokasi, merasa sangat senang dengan pelatihan Biopori tersebut, karena selama ini pengelola kantin merasa kesulitan dalam mengatasi sampah organik di kantin. Sampah organik di kantin apabila dibiarkan di tong sampah akan meinmbulkan bau, yang berdampak mencemari lingkungan.  Oleh karena itu dengan adanya pelatihan Biopori ini sangat membantu pengelola kantin dalam menangani sampah organik.

Share this :

Category

Arsip

Related News