, ,

Pakar UNDIP Sharing Gagasan tentang Akuakultur Dukung Ketahanan Pangan

Dewan Profesor Senat Akademik Universitas Diponegoro (UNDIP) menyelenggarakan kegiatan Webinar “Undip’s Professor Talk” Curah Pikir Dewan Profesor Senat Akademik Universitas Diponegoro series ke-14 pada Rabu, tanggal 27 Maret 2024 pukul 13.00 WIB di Official Youtube UndipTV dengan tema “Akuakultur di Wilayah Pesisir untuk Ketahanan Pangan”.

Acara dibuka secara resmi oleh Ketua Dewan Profesor Senat Akademik UNDIP Prof. Dr. Ir. Purwanto, DEA. Dalam sambutannya, Prof Purwanto menuturkan bahwa negara Indonesia sudah dikenal dengan negara maritim, dengan 70% wilayahnya berupa wilayah laut dan dengan jumlah pulau kurang lebih 17 ribu. Hal tersebut menjadi sebuah potensi yang besar untuk dimanfaatkan kedepannya.

“Tentu ini sebuah potensi yang cukup besar sebagai negara maritim yang mempunyai wilayah pesisir untuk dapat dimanfaatkan, salah satunya adalah di bidang akuakultur,” jelas Prof Purwanto.

Merujuk pada data Food and Agriculture Organization (FAO) yang dirilis 29 Juni 2022, industri perikanan Indonesia mencapai 6,43 juta ton, terbanyak kedua setelah Cina yang memproduksi sebanyak 11,77 juta ton. Hal tersebut menjadi sebuah potensi yang besar untuk dimanfaatkan dan dikembangkan.

Namun, dari semua potensi tersebut, minat masyarakat untuk mengonsumsi produk-produk ikan masih rendah. “Hal ini menjadi tugas kita bersama, selain penyediaan peningkatan produksi, juga peningkatan konsumsi protein hewani, terutama dari produk-produk Akuakultur,” tutur Prof Purwanto.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Komisi B Dewan Profesor Prof. Dr. Heri Sutanto, S.Si., M.Si., F.Med. menjelaskan bahwa potensi pengembangan budidaya perikanan atau Akuakultur untuk tujuan komersil dan tujuan konservasi itu sangat besar. Namun, saat ini hutan mangrove sudah jauh berkurang sehingga fungsi sebagai pelindung pantai, penyerap karbon, dan penunjang hasil perikanan itu juga terdampak.

“Untuk itu penelitian yang terkait dengan bagaimana budidaya terutama pemanfaatan mangrove untuk Akuakultur di wilayah pesisir dalam menopang ketahanan pangan itu sangat perlu dilakukan,” jelas Prof Heri Sutanto.

Lebih lanjut Prof Heri Sutanto menambahkan bahwa forum ilmiah ini juga bertujuan untuk saling sharing informasi yang berkaitan dengan penelitian, pengembangan riset, dan hilirisasi terutama yang dikaitkan dengan Akuakultur untuk ketahanan pangan.

Webinar dilanjutkan dengan paparan materi oleh narasumber. Webinar yang dimoderatori oleh Prof. Dra. Norma Afiati, M.Sc., Ph.D., ini mengundang 3 (tiga) narasumber, yaitu Prof. Drs. Sapto Purnomo Putro, M.Si., Ph.D. dari Fakultas Sains dan Matematika UNDIP yang menjelaskan materi berjudul “The Application of Smart Modern Aquaculture for Sustainability and Productivity Prospects and Challenges”.

Narasumber kedua yakni Prof. Dr. Ir. Sri Rejeki, M.Sc., dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UNDIP yang membawakan materi mengenai Akuakultur Ramah Mangrove. Adapun narasumber ketiga yaitu Prof. Dr. Ir. Muhammad Yusri Karim, M.Si., dari Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan UNHAS yang menjelaskan materi mengenai Akuakultur Kepiting Bakau Berbasis Silvofishery.

Webinar juga turut dihadiri Ketua dan Sekretaris Senat Akademik, Ketua dan Sekretaris Dewan Profesor UNDIP, Ketua dan Sekretaris Komisi A B C dan D Dewan Profesor UNDIP, dan segenap tamu undangan webinar.

Tertarik untuk belajar prodi Akuakultur, silahkan kunjungi laman https://akuakultur.fpik.undip.ac.id/.

Prof. Dra. Norma Afiati, M.Sc., Ph.D., (kiri) selaku moderator bersama dengan narasumber Prof. Drs. Sapto Purnomo Putro, M.Si., Ph.D. (kanan) dari Fakultas Sains dan Matematika UNDIP.
Prof. Dr. Ir. Sri Rejeki, M.Sc., dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UNDIP saat menyampaikan materi pada webinar Undip’s Professor Talk.
Prof. Dr. Ir. Muhammad Yusri Karim, M.Si., dari Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan UNHAS saat menjelaskan materi mengenai Akuakultur Kepiting Bakau Berbasis Silvofishery.
Share this :

Kategori

Arsip

Berita Terkait