,

Dwi Yulia Asari (Alumni FEB UNDIP): Kita Harus Selalu Mengasah Softskill

”Saat semester 1-5, saya aktif di organisasi Badan Audit Kemahasiswaan Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro. Pada tahun pertama menjabat sebagai sekretaris II kemudian berlanjut menjadi junior auditor pada tahun selanjutnya. Kemudian pada semester 6 saya mengikuti magang di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kota Demak, Jawa Tengah sebagai seorang staff. Saya juga berkesempatan menjadi salah satu tim pembuat soal pada acara Diponegoro Accounting’s Harmony tahun 2021 dimana acara tersebut merupakan kompetisi akuntansi tingkat nasional yang dilaksanakan oleh Akuntansi FEB Undip dengan peserta dari berbagai universitas di Indonesia. Pada semester 7, mengikuti ujian sertifikasi oleh BNSP di bidang teknisi akuntansi dan berhasil memperoleh gelar tambahan yaitu CAAT (Certified Associate Accounting Technician) atau teknisi akuntansi muda. Saya juga mengikuti berbagai pelatihan seperti pelatihan aplikasi akuntansi Accurate dan seminar di bidang akuntansi untuk menambah pengetahuan dan kemampuan . Selain itu, di tahun 2022 mengikuti ujian sertifikasi di bidang perpajakan dan berhasil memperoleh sertifikat Brevet Pajak A & B,” tutur Dwi Yulia Asari Wisudawan Jurusan Akuntansi, FEB Undip yang turut diwisuda pada Wisuda ke-169 Undip beberapa waktu lalu.

Dwi Yulia menjelaskan awal masuk Undip adalah melalui jalur Seleksi Bersama masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dengan Undip pilihan pertama.

“Saya sangat bersyukur diberi kesempatan menempuh pendidikan sarjana akuntansi di salah satu universitas terbaik di Indonesia. Selama masa perkuliahan dan memperoleh berbagai pengalaman yang luar biasa. Mulai dari bertemu dan diajar oleh dosen-dosen hebat, teman-teman yang suportif, lingkungan kampus yang sejuk dan hijau, fasilitas yang lengkap dan nyaman serta tersedianya berbagai kegiatan yang menunjang kesuksesan akademik,” lanjut peraih IPK 3.84 ini.

“Pendidikan dan organisasi merupakan kesatuan penting yang tidak dapat dipisahkan. Seorang mahasiswa hendaknya tidak berfokus pada salah satu aspek saja melainkan kedua aspek tersebut baik pendidikan maupun organisasi berjalan beriringan. Mengutamakan pendidikan merupakan tugas utama mahasiswa. Akan tetapi, ada banyak hal baik yang terlewatkan jika mahasiswa tidak mengikuti organisasi selama kuliah. Softskill tidak akan terasah dengan baik, relasi yang sedikit serta pengalaman bertemu dengan berbagai orang tidak akan didapatkan ketika mahasiswa hanya berfokus pada peningkatan nilai saja. Oleh sebab itu, baik pendidikan maupun organisasi haruslah seimbang agar generasi muda dapat meraih kesuksesan dan keberhasilan jangka panjang,” pungkasnya. (Lin/Joshua-Humas)

Share this :

Kategori

Arsip

Berita Terkait