,

Undangan sebagai Plenary Speaker di International Commission on Occupational Health (ICOH) Congress sebagai Bentuk Pengakuan Kepakaran Tingkat Internasional

Hanifa M. Denny, SKM, MPH, Ph.D. di undang sebagai salah satu Plennary Speakers pada ICOH Congress, Melbourne 21-26 Maret 2021. ICOH adalah Komisi Internasional tentang Kesehatan Kerja yang merupakan organisasi profesional non-pemerintah di tingkat internasional yang bertujuan untuk mendorong kemajuan ilmiah, pengetahuan dan pengembangan kesehatan dan keselamatan kerja dalam semua aspeknya. Didirikan pada tahun 1906 di Milan sebagai Komisi Permanen untuk Kesehatan Kerja. ICOH adalah tempat bergabungnya masyarakat ilmiah internasional terkemuka dunia di bidang kesehatan kerja dengan keanggotaan 2.000 profesional dari 105 negara. ICOH diakui oleh PBB sebagai organisasi non-pemerintah (LSM) dan berkolaborasi dengan ILO dan WHO. Di antara berbagai kegiatan ICOH, ICOG Congress adalah kegiatan yang secara periodik diadakan tiap tiga tahunan atau “Trinneal,” dan biasanya di hadiri lebih dari 3000 delegasi bahkan pada beberapa periode kongres pernah mencapai 5000 peserta.

Hanifa, Dosen dan Dekan Periode 2015-2019 pada Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro, merupakan salah satu pakar Kesehatan Kerja yang dikenal di Indonesia dan berkegiatan di beberapa negara. Hanifa telah bergelut di bidang ini sejak mulai di kenalkan pada program S1 Kesehatan Masyarakat Universitas Dipoengoro pada tahun 1988. Beberapa prestasi dan dedikasi di bidang kesehatan kerja ditorehkan, terutama untuk memperjuangkan pemerataan upaya kesehatan bagi pekerja di sektor informal dan usaha kecil sampai dengan skala menengah. Kiprah sebagai konsultan bidang kesehatan kerja di WHO, ILO dan GTZ, membawa Hanifa untuk berpartisipasi aktif sebagai pakar yang turut berkontribusi memperjuangkan lahirnya Direktorat Kesehatan Kerja di Departemen Kesehatan R.I. mulai tahun 2006 dan kemudian dipercaya oleh Kementrian Ketenagakerjaan RI untuk menjadi anggota Dewan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional atau DK3N  periode 2017 – 2021. Secara konsisten dan berkesinambungan, Hanifa melaksanakan penelitian dan pengabdian masyarakat dalam rangka meminimalkan dampak negatif pestisida bagi kesehatan akibat penggunaan yang tidak aman di pertanian. Di samping itu, menggerakkan partisipasi masyarakat dalam upaya kesehatan kerja melalui inisiasi pembentukan POS Upaya Kesehatan Kerja di beberapa daerah adalah komitmen dan kecintaan Hanifa sebagai aktifis di bidang kesehatan kerja yang juga menjabat Ketua Umum Perhimpunan Sarjana dan Profesional Kesehatan Masyarakat (PERSAKMI) dari tahun 2008 s.d. 2017 dengan anggota mencapai 3000 orang berbasis ijazah SKM.

Hanifa memulai debut di tingkat internasional pertama kali setelah menamatkan S2 di Filipina dan mengirim paper ke panitia kongres ICOH ke 26 di Singapura pada tahun 2000. Untuk pemula maka sangat berarti ketika mengetahui bahwa paper thesis tentang efek pestisida pada petani dan keguguran kandungan spontan di terima dalam kategori presenter oral. Kelanjutan dari presentasi tersebut mengantar Hanifa untuk mendapat tawaran sebagai konsultan WHO serta beasiswa SIDA untuk mengikuti pendidikan profesi OSH&D di Swedia pada tahun 2002 – 2004 dan memperoleh beasiswa summer school dari DAAD untuk memperdalam Occupational Health Crossing Borders di Ludwig Maximillian University, Munich, Jerman pada tahun 2012.

Ketika menempuh program doktor di Amerika dengan beasiswa DIKTI-LN, Hanifa di kirim oleh University of South Florida untuk mempresentasikan paper tentang kesehatan kerja sektor informal pada XIX World Congress on Safety and Health at Work, yang di selenggarakan oleh International Labour Organization (ILO), the International Social Security Association (ISSA) and the Ministry of Labour and Social Security of the Republic of Turkey, Istanbul, 11-15 September 2011. Berbagai undangan terus berdatangan dari WHO untuk presentasi hasil penelitian dan pekerjaan konsultan di bidang kesehatan kerja yang di biayai oleh WHO maupun Kementrian Kesehatan R.I., undangan dari Institute of Medicine sebagai speaker di Washington DC maupun delegasi APEC Meeting di Peru pada tahun 2016 untuk memperjuangkan kesehatan dan produktifitas pekerja wanita.

Sumber : https://www.icoh2021.org/program/speakers/

Share this :

Category

Arsip

Related News