,

Mochamad Arief Budihardjo: Pengembangan SDM Adalah Proses Panjang Yang Membutuhkan Komitmen Berkelanjutan

Kesuksesan sebuah perguruan tinggi tidak hanya dinilai dari jumlah gedung atau fasilitas yang dimiliki. Namun yang lebih penting adalah kontribusi dalam menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki kompetensi dan berdaya saing tinggi di tingkat nasional maupun internasional termasuk menghasilkan serta mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi masyarakat. Tugas Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Universitas Diponegoro tentunya tidak mudah dalam mengembangkan SDM yang kreatif, inovatif, produktif serta kompetitif atau memiliki daya saing yang tinggi.

“Secara umum tujuan dari pengembangan sumber daya manusia di perguruan tinggi diharapkan memiliki orang-orang atau tim yang berkualitas untuk mencapai tujuan perguruan tinggi, kaitannya adalah meningkatkan kinerja dan pertumbuhan dari sumber daya manusia” hal tersebut disampaikan oleh Kepala BPSDM Undip, Mochamad Arief Budihardjo, S.T., M.Eng.Sc, Env.Eng, Ph.D dalam wawancara, Rabu (31/3).

“Dalam peningkatan SDM dosen dan tenaga kependidikan, Undip telah memberikan kesempatan bagi tenaga dosen untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi dengan memberikan beasiswa Undip. Beasiswa Undip ini sangat luar biasa karena memberikan kesempatan tugas belajar tidak hanya dalam negeri tetapi juga luar negeri dengan komponen beasiswa yang menarik, tentunya bersifat kompetitif dengan melalui persyaratan, tahap-tahap dan proses seleksi. Sedangkan untuk tendik yang berperan penting sebagai motor penggerak pelayanan, Undip memberikan pula beasiswa tugas belajar atau ijin belajar serta pelatihan-pelatihan peningkatan kompetensi diantaranya pelatihan drafting  peraturan atau Surat Keputusan dan pelatihan K3 yang berguna membekali dan juga meningkatkan kemampuan” terangnya.

Terkait dengan langkah-langkah atau strategi yang dilakukan BPSDM untuk mendukung Undip menuju World Class University. Ia menyampaikan ada beberapa strategi yang dilakukan oleh Undip dalam pengembangan SDM, misalkan staff mobility atau kolaborasi dengan dosen asing, dimana fokusnya menghasilkan riset-riset yang inovatif dengan jumlah yang cukup dan terus menerus. “Kolaborasi tentunya melibatkan negara lain jadi yang perlu ditingkatkan adalah kemampuan untuk menguasai bahasa asing, baik verbal maupun tertulis” ujarnya.

“Pengembangan SDM adalah proses panjang dan cukup menantang sehingga membutuhkan endurance serta komitmen yang berkelanjutan. Pada saat melakukan pengembangan SDM tujuannya tidak hanya mengubah SDM yang berkualitas secara cepat tetapi kita harus bisa melakukan perubahan SDM itu secara elegan. Misalnya kebijakan mengenai kesejahteraan staff Undip, kesejahteraan kami pahami tidak hanya secara finansial tetapi kesejahteraan pada saat kita melaksanakan tugas dan pekerjaan dengan dibekali skill serta kemampuan yang cukup untuk menghandle pekerjaan-pekerjaan” tuturnya.

SDM dan Iptek yang dihasilkan perguruan tinggi akan menjadi kekayaan yang tak ternilai dan menjadi modal dalam menghadapi setiap perubahan di percaturan global. Pengembangan SDM tidak lepas dari suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis, teoritis, konseptual, dan moral sesuai dengan kebutuhan melalui pendidikan dan latihan.

BPSDM Undip memiliki peran yang penting karena tugas-tugasnya adalah melaksanakan uji kompetensi, kelayakan dan kepatutan/merencanakan dan melaksanakan layanan pendidikan/serta pelatihan dalam rangka meningkatkan kemampuan, keahlian, keterampilan, dan etika/serta penyusunan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengembangan sumber daya manusia di lingkungan Universitas Diponegoro, dimana tugas-tugas tersebut adalah untuk  kemajuan serta peningkatan SDM Undip agar lebih baik. (Linda-Humas)

 

 

 

Share this :

Category

Arsip

Related News