,

dr. Santoso, M.Si.Med., Sp.N. (Dokter Spesialis Saraf RSND UNDIP): Kenali Tanda dan Gejala Heat Stroke

Cuaca panas mulai dirasakan beberapa daerah di Indonesia dalam beberapa hari terakhir. Peningkatan suhu terjadi karena Indonesia sedang menuju fase musim kemarau. Cuaca tinggi dapat menyebabkan gerah dan berpotensi membawa risiko bagi kesehatan, salah satunya adanya risiko heat stroke. Heat stroke merupakan gangguan kesehatan karena udara panas, biasanya terjadi akibat ketidakmampuan tubuh untuk menyesuaikan dengan udara panas. Heat stroke biasanya terjadi saat seseorang menerima paparan suhu panas dari lingkungan sekitar di luar batas toleransi tubuhnya, misalnya saat cuaca sedang sangat terik. Selain itu, olahraga atau aktivitas fisik berlebih juga bisa menjadi penyebab munculnya kondisi tersebut.

Heat stroke adalah suatu serangan atau gangguan dari fungsi saraf sentral yaitu otak yang disebabkan akibat peningkatan suhu di lingkungannya, bisa terlalu panas atau juga aktivitas yang berlebih di lingkungannya yang juga panas sehingga akan menganggu fungsi dari susunan saraf pusat” tutur  dr. Santoso, M.Si.Med., Sp.N., Dokter Spesialis Saraf Rumah Sakit Nasional Diponegoro Universitas Diponegoro.

“Gejala heat stroke bervariasi, mulai dari yang ringan seperti nyeri kepala, peningkatan suhu tubuh, sedang, hingga berat berupa penurunan kesadaran dan tidak menutup kemungkinan menyebabkan kematian. Gejala yang ringan dapat berupa peningkatan suhu tubuh. Suhu normal tubuh adalah 37, 5 derajat celcius jika terjadi heat stroke dapat mencapai 40 derajat celcius, disertai dengan pusing, nyeri kepala, sampai bermacam-macam komplikasinya” lanjutnya.

dr. Santoso menyampaikan terdapat dua jenis heat stroke. Pertama, heat stroke klasik, biasa terjadi pada orang-orang yang memiliki kekekebalan tubuh yang kurang, usia lanjut, atau bayi-bayi, dan yang kedua exertional heat stroke, akibat aktifitas yang berlebih disaat atau di lingkungan yg suhunya tinggi sehingga menganggu fungsi otak untuk penyesuaian suhu tubuhnya.

“Saat kita beraktifitas dan kita lupa minum dapat  mempengaruhi munculnya heat stroke. Upaya agar kita bisa aman dari cuaca panas selain menggunakan topi saat di luar, harus cukup minum, dan memakai pakaian yang tidak tebal.  Dalam memilih aktivitas juga harus bijak, jika sudah terasa pusing, istirahat sebentar dan mengkonsumsi air” pesannya. (Lin-Humas)

Share this :

Category

Arsip

Related News