, ,

Badan PBB Gandeng FEB UNDIP Kampanye Anti Kerja Paksa dan Pekerja Anak di Sektor Perikanan

Indonesia merupakan salah satu penghasil ikan terbesar di dunia bersama China dan Peru. Pada tahun 2020 produksi perikanan tangkap di Indonesia diperkirakan sebesar 7,7 juta ton sebagaimana data dari Kemenko Maritim dan Investasi tahun 2022. Sektor perikanan ini juga mempekerjakan 2,1 juta pekerja, dan 3,1 juta terlibat dalam pengolahan dan pemasaran produk perikanan. Namun demikian Indonesia di mata ILO (International Labour Organization) PBB termasuk 3 negara di dunia bersama Afrika Selatan dan Ghana, yang memiliki banyak permasalahan di bidang perlindungan terhadap tenaga kerja di sektor perikanan, khususnya tenaga kerja yang bekerja di kapal ikan asing.

Atas dasar permasalahan tersebut, ILO (International Labour Organization) menyelenggarakan kick off Program Kampanye Promosi Pekerjaan Layak di sektor Perikanan secara Hybrid (Offline dan Online), Rabu (29/3) pukul 15.00 WIB, dengan acara secara offline bertempat di Hall Gedung C lantai 4 (empat) FEB (Fakultas Ekonomika dan Bisnis) Undip, dan dibuka oleh Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Undip, Prof. Dr. Suharnomo, S.E., M.Si. Dalam sambutannya, Prof Suharnomo menyambut baik kerja sama ini dan mengucapkan terima kasih atas kepercayaan lembaga internasional PBB dalam eksekusi program-program ILO tersebut.  Tokoh yang hadir dalam acara ini adalah Alexandra Hallqvist, dari Headquarter Office, ILO Geneva dan Koordinator Program Nasional adalah Mr. Muhamad Nour, Expert ILO-Jakarta serta Jaka Aminata, Ph.D. Kaprodi Ilmu Ekonomi Undip  sebagai panelis.

Acara ini menjadi sangat penting, karena ILO (International Labour Organization) menaruh perhatian pada Indonesia, Afrika Selatan dan Ghana sebagai subyek penting dalam konteks Human Trafficking, Illegal Contract dan Illegal Fishing. Program kampanye merupakan kelanjutan program yang sudah diprakarsai oleh ILO dan diinisiasi kegiatan awalnya di Geneva 28 November 2022 sampai dengan 2 Desember 2022 dengan topik: Promoting decent work and the elimination of forced labour in the fishing industry, Teaching labour and human rights in business schools, di mana FEB Undip menjadi satu-satunya universitas di Indonesia yang diundang di acara tersebut.

Undip ditunjuk badan PBB tersebut sebagai leading university di Indonesia, bahkan dunia dalam konteks: Promosi Pekerjaan Layak di Sektor Perikanan.

Undip akan menjadi satu-satunya leading University di Asia-Pacific yang mempunyai MoU khusus dengan ILO tentang “Pekerjaan Layak di Sektor Perikanan” dan FEB Undip memiliki  MoA (Memorandum of Agreements), dan menjadi satu-satunya fakultas di Indonesia sebagai Role Model dalam konteks penanggulangan Human Trafficking, Illegal Contract dan Illegal Fishing.

ILO melakukan Promosi atau kampanye ini dengan menggandeng  perguruan tinggi, dalam  pembuatan Desain Kurikulum dan Silabus yg berstandar international di mana, Undip dan 18 perguruan tinggi dunia menjadi motor penggerak utama dalam mendukung Role model Kegiatan Bisnis dan Hak Azasi Manusia dalam Global Supply Chain yang begitu kompleks permasalahannya. Pendidikan dan training menjadi faktor utama dalam kampanye kegiatan ini untuk melindungi hak-hak pekerja migran Indonesia.

 Dalam waktu dekat ILO juga akan membangun kantor Migrant Worker Center di Pemalang Jawa Tengah, tempat paling banyak yang mengirim tenaga kerja di kapal-kapal asing, dengan perlindungan yang kurang memadai.

Share this :

Category

Arsip

Related News