, ,

UNDIP Siap Tambah 3 Calon Guru Besar

Universitas Diponegoro menggelar presentasi makalah ilmiah tiga calon guru besar Undip yang diselenggarakan oleh Dewan Profesor Universitas Diponegoro, Senin (19/6). Ketiga calon guru besar tersebut adalah Dra. Ani Margawati, M.Kes., Ph.D. (Fakultas Kedokteran), Dr. Eng. Ahmad Fauzan Zakki, S.T., M.T., IPM., MRINA (Fakultas Teknik), dan Sugiharto, S.Pt., M.Sc., Ph.D. (Fakultas Peternakan dan Pertanian).

Dalam materinya tentang Pendekatan Antropologi Kesehatan sebagai Upaya Penurunan Masalah Gizi dan Kesehatan pada Ibu dan Anak di Indonesia, Dr. Ani membahas salah satu bidang kajian ilmu antropologi adalah ilmu antropologi kesehatan. Antropologi kesehatan adalah cabang dari ilmu mengenai manusia yang mempelajari aspek-aspek biologi dan kebudayaan manusia (termasuk sejarahnya) dari titik tolak pandangan untuk memahami kedokteran (medical), sejarah kedokteran (medicohistorical), hukum kedokteran (medico-legal), aspek sosial kedokteran (medico-social) dan masalah-masalah kesehatan manusia.

“Saat ini di dalam era globalisasi dimana terjadi perubahan gaya hidup dan pola makan, Indonesia menghadapi permasalahan tiga beban malnutrisi (triple burden of malnutrition) yaitu terjadinya permasalahan gizi berupa kondisi adanya kekurangan, kelebihan, dan ketidakseimbangan asupan gizi, baik pada ibu maupun anak. Kekurangan gizi mengacu pada kejadian stunting (yang ditandai kurangnya tinggi badan menurut usia), wasting (rendahnya berat badan menurut tinggi badan), dan underweight (kurangnya berat badan menurut usia) serta kejadian defisiensi zat gizi mikro disebabkan oleh kekurangan gizi yang terus menerus selama daur kehidupan berlangsung khususnya pada wanita usia subur; ibu hamil; ibu menyusui; bayi; dan balita,” jelasnya.

“Permasalahan gizi kesehatan ibu dan anak di Indonesia tidak terlepas dari masalah perilaku, masyarakat beserta kebudayaannya. Dengan dilakukannya studi antropologi kesehatan dengan metode kualitatif yang mendekatkan peneliti dengan subyek penelitian diharapkan akan mendapatkan akar masalah yang dapat diselesaikan dengan berbagai program dan intervensi khususnya perubahan perilaku masyarakat khususnya pada ibu dan anak,” lanjut Dr. Ani.

Sementara, Presentasi Dr. Eng. Ahmad Fauzan Zakki, S.T., M.T., IPM., MRINA yang mengambil judul Implementasi Explicit Dynamic Finite Element Method pada Pengembangan Desain Free-fall dan Tsunami lifeboat menyoal mengenai bencana yang terjadi di lingkungan laut dan pesisir dapat mengakibatkan timbulnya korban jiwa. Kasus kecelakaan yang menimpa bangunan lepas pantai, tenggelamnya kapal ataupun bencana alam seperti tsunami mendorong para insinyur untuk mengembangkan alat keselamatan berupa lifeboat sebagai wahana untuk proses evakuasi korban dari lingkungan bencana sampai menuju ke tempat yang aman.

“Pengembangan teknologi alat keselamatan, khususnya lifeboat haruslah didukung dengan perangkat analisis yang mampu memprediksi ataupun mengevaluasi performa desain lifeboat yang diusulkan. Explicit Dynamic Finite Element Method khususnya Arbitrary Lagrangian-Eulerian atau ALE algorithm adalah salah satu metode analisis numerik yang mampu memberikan solusi dalam memprediksi, mengkaji dan mengevaluasi beberapa performa utama sebuah desain lifeboat sehingga sangat membantu dalam tahapan proses perancangan,” jelasnya.

Sedangkan Sugiharto, S.Pt., M.Sc., Ph.D. menyampaikan tema Optimalisasi Kondisi Fisiologis Unggas pada Era Pasca Antibiotik Melalui Intervensi Nutritif. Menurutnya populasi mikroba di dalam usus memiliki pengaruh besar terhadap kondisi fisiologis unggas. Intervensi nutritif merupakan metode yang dapat dilakukan untuk memperbaiki keseimbangan populasi mikroba usus sehingga memberikan dampak positif terhadap kondisi fisiologis unggas. Intervensi nutritif yang banyak dilakukan antara lain penggunaan feed additives (misal probiotik, prebiotik, sinbiotik, enzim, phytobiotic/fitobiotik, asam organik, antioksidan dan lain-lain), suplemen pakan, pakan fermentasi dan pakan fungsional.

“Kombinasi probiotik dan acidifier, probiotik dan enzim, fitobiotik dan enzim, plant based materials dan kitosan merupakan beberapa contoh kombinasi feed additives dengan bahan aktif lain yang menunjukkan efek sinergis dan komplementer sehingga dapat lebih mengoptimalkan kondisi fisiologis dibandingkan dengan penggunaan feed additives atau bahan aktif tersebut secara individual pada unggas. Intervensi nutritif merupakan metode yang dapat dilakukan untuk memperbaiki keseimbangan mikroba di dalam usus sehingga berdampak positif terhadap kondisi fisiologis unggas. Kombinasi feed additives dengan komponen aktif lain dapat lebih mengoptimalkan kondisi fisiologis unggas terkait dengan efek sinergis yang tercipta dari kombinasi bahan-bahan tersebut,” pungkas Sugiharto. (LW-Humas)

Share this :

Kategori

Arsip

Berita Terkait