,

Mahasiswa KKN Undip Ajak Remaja di Kabupaten Pekalongan Menghindari Pernikahan Dini

Pernikahan dini menjadi salah satu fokus permasalahan bagi Pemerintah Kabupaten Pekalongan. Hal ini dibuktikan dengan masih tingginya angka pernikahan dini di Kabupaten Pekalongan yang mencapai angka 130 di tahun 2023. Menurut Dinas P3A (Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak) dan PPKB Kabupaten Pekalongan, pernikahan dini di Kabupaten Pekalongan disebabkan oleh kehamilan di luar nikah.

Melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN), Adellia Putri Utami selaku mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Diponegoro menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) terkait pencegahan pernikahan dini dan stunting di Desa Wonosari, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Pekalongan pada Minggu (21/01). Program ini merupakan salah satu wujud nyata untuk mencegah terjadinya pernikahan dini dan stunting pada remaja di Desa Wonosari. Program ini juga mendapat dukungan dari Pemerintah Desa Wonosari mengingat pernikahan dini dan stunting sedang menjadi fokus pemerintah daerah Kabupaten Pekalongan.

Program ini berhasil terlaksana di Balai Desa Wonosari dengan mengundang remaja SMP dan SMA di setiap dusun di Desa Wonosari. Kegiatan ini menjelaskan kepada remaja SMP dan SMA di Desa Wonosari terkait pernikahan dini dan dampaknya. Pernikahan dini memiliki dampak bagi kesehatan, ekonomi, dan psikologis.

Oleh karena itu, diperlukan adanya pemahaman oleh setiap remaja agar mengetahui dampak dari pernikahan dini. Sementara stunting memiliki dampak yang besar bagi masa depan bangsa. Salah satu penyebab stunting adalah remaja anemia yang dapat melahirkan generasi yang bermasalah dengan gizi. Melalui kegiatan ini remaja putri dianjurkan untuk mengonsumsi Tablet Tambah Darah (TTD) secara rutin setiap minggunya.

Dalam kegiatan ini juga dilaksanakan FGD untuk mengetahui sejauh mana pemahaman remaja di Desa Wonosari terkait masalah kesehatan pada remaja dan solusi permasalahan yang mereka berikan untuk mengatasi masalah tersebut. Melalui FGD ini remaja dapat berdiskusi secara aktif untuk memberikan pendapatnya serta menyalurkan ide kreatif yang dimiliki.

Remaja di Desa Wonosari cukup aktif dalam memberikan ide kreatif yang dimiliki sehingga proses presentasi terkait hasil FGD berjalan pro aktif antara mahasiswa KKN dengan remaja di Desa Wonosari. Dengan terlaksananya kegiatan ini harapannya dapat menekan angka pernikahan dini dan kejadian stunting dapat dicegah sejak remaja.

Mengenal lebih dekat Fakultas Kesehatan Masyarakat Undip, kunjungi laman: fkm.undip.ac.id

Penulis : Adellia Putri Utami – Fakultas Kesehatan Masyarakat

Share this :

Category

Arsip

Related News